tag:blogger.com,1999:blog-17832175475088683542024-03-13T12:56:14.699-07:00Cahaya IlmuCahaya Bagi Setiap pemiliknyaAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/02377193684392948001noreply@blogger.comBlogger59125tag:blogger.com,1999:blog-1783217547508868354.post-56207487754531326372012-10-17T21:11:00.001-07:002012-10-17T21:11:41.245-07:00Tuntunan Sholat IDUL ADHA<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhogrZr6Ajh-uGWUQvc1r9o_-1dU10t0Et1Q7U_wW2o0yI4i1ToOjsRL0uMQxX00UKdN5UdJjvZOt1r0dCt6Ks6hL-WI7bsmkxWuY06XQT0Mu41P8kD7yiZpUQg_oPdGLGl2z1C1BgWNV4/s400/shalat-id1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhogrZr6Ajh-uGWUQvc1r9o_-1dU10t0Et1Q7U_wW2o0yI4i1ToOjsRL0uMQxX00UKdN5UdJjvZOt1r0dCt6Ks6hL-WI7bsmkxWuY06XQT0Mu41P8kD7yiZpUQg_oPdGLGl2z1C1BgWNV4/s320/shalat-id1.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu berkata : " Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa salam datang ke madinah, penduduk madinah memiliki dua hari raya untuk bersenang - senang dan bermain - main di masa jahiliyah. beliau berkata : Aku datang kepada kalian dan kalian mempunyai dua hari raya di masa jahiliyah yang kalian isi dengan main - main. Alloh telah mengganti keduanya dengan yang lebih baik bagi kalian, yaitu hari raya kurban ('idul Adha) dan hari raya 'idul Fitri" (HR.Ahmad, shahih). Hadits ini menunjukkan bahwa kaum muslimin memiliki hari raya besar yaitu 'idul Adha dan 'idul Fitri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Hukum Shalat 'id</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Para ulama berselisih pendapat tentang hukum shalat 'id. ada yang berpendapat fardhu kifayah, fardhu 'ain, dan sunnah. namun yang lebih tepatnya adalah fardhu 'ain, artinya wajib bagi setiap kaum muslimin. samapi wanita yang haid pun diperintahkan untuk keluar dari rumahnya untuk ikut merayakan hari raya 'idul Adha begitupula untuk wanita yang haid mereka pun diperintahkan untuk keluar dari rumahnya namun diperintahkan untuk menjauhi tempat shalat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ummu'Atiyah radhiyallahu'anha berkata : "Nabi shallahu 'alaihi wa salam memerintahkan kepada kami pada hari raya 'id agar memerintahkan para gadis dan wanita yang dipingit, serta wanita haid. namun beliau memerintahkan pada wanita yang sedang haid untuk menjauhi tempat shalat." (HR.Muslim)<b><br /><br />Waktu dan tempat pelaksanaannya</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
waktu dan pelaksanaan shalat 'id adalah pada waktu shalat dhuha. Shiddiq Hasan Khan rahimahulloh mengatakan :"Waktunya adalah setelah meningginya matahari setinggi tombak sampai zawwal (bergeser matahari ke arah barat)". Para Ulama telah ijma' (sepakat) tentang masalah ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
yang paling utama tempat untuk melaksanakan shalat 'idul 'adha adalah di tanah lapang kecuali jika ada udzur seperti hujan. Abu Sa'id Al Khudri radiyallahu'anhu berkata : "Rasululloh shallallahu'alaihi wa sallam biasa keluar rumah pada hari 'idul fitri dan 'idul adha menuju tanah lapang(HR.Bukhari wa Muslim)"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Berjalan Kaki Menuju Shalat 'Id</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ibnu 'Umar radiyallahu'anhuma mengatakan : "Rasululloh shallallahu'alaihi wa sallam biasa berangkat shalat 'id dengan berjalan kaki begitu pula ketika pulang.(HR.Ibnu Majah, hasan).</div>
<div style="text-align: justify;">
<b> </b>dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu'anhu berkata : "Rasululloh shallallohu'alaihi wa sallam jika melaksanakan shalat 'id beliau melewati jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang"(HR.Bukhari)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Mandi dan Memakai Pakaian yang bagus</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ibnu Qudamah rahimahulloh mengatakan : "Dianjurkan untuk mandi pada hari 'id. begitupula dianjurkan untuk memakai pakaian yang bagus. Diriwayatkan bahwa Sahabat Ibnu 'Umar radhiyallahu'anhuma biasa memakai pakaian yang paling bagus pada hari raya 'Id".</div>
<div style="text-align: justify;">
<b> </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Tidak Makan Sebelum Shalat 'Idul 'Adha</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Buraidah radhiyallohu'anhu mengatakan : "nabi shallallohu'alaihi wa salam tidak keluar menuju shalat 'idul fitri sebelum makan terlebih dahulu. Adapun pada hari raya kurban beliau tidak makan sebelum pulang dari tempat shalat kemudian memakan sesembelihan beliau"(HR.Tirmidzi, hasan)</div>
<div style="text-align: justify;">
<b> </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Tidak ada Adzan dan Iqomah</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jabir bin Samurah berkata :"Aku pernah melaksanakan shalat 'id bersama Rasululloh shallallohu'alaihi wa sallam bukan hanya sekali atau dua kali. ketika itu tidak ada adzan dan iqomah"(HR.Muslim)</div>
<div style="text-align: justify;">
<b> </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Tidak Ada Shalat Sebelum dan Sesudahnya</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ibnu 'abbas radhiyallohu'anhuma berkata :"Rasululloh shalallohu'alaihi wa sallam pernah keluar pada hari raya 'idul Adha atau "idul Fitri. beliau mengerjakan shalat shalat dua rakaat namun tidak melaksanakan shalat sunnah sebelum dan sesedahnya"(HR.Bukhari wa Muslim)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Tata Cara Shalat 'Idul Adha</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
secara ringkas pelaksanaan tata cara shalat 'id sebagai berikut :</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Dimulai dari takbiratul ihram, seperti shalat yang lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Pada rakaat pertama ditambah takbir tambahan (zawaaid)<b> </b>sebanyak 7 kali selain takbiratul ihram.</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Pada rakaat kedua ditambah takbir sebanyak 5 kali.</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Dibolehkan mengangkat tangan ketika takbir tambahan sebagaimana yang dicontohkan sahabat Ibnu Umar radhiyallohu'anhu.</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Tidak ada dzikir khusus yagn dibaca diantara takbir. Namun terdapat riwayat dari Ibnu Mas'ud radhiyallohu'anhu beliau mengatakan:"Diantara takbir hendaklah memuji Alloh".</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Setelah selesai takbir tambahan kemudian membacaAl Fatihah dan Surat Pilihan.</div>
<div style="text-align: justify;">
7. Dianjurkan untuk membaca surat Qaaf pada rakaat pertama dan surat Al Qomar pada rakaat kedua. atau bisa membaca surat AL A'laa dan Al Ghasiyah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Jika Hari 'Id Bertepatan dengan Hari Jum'at</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Iyas bin Abi Ramlah berkata : "Aku pernah menemani Mu'awiyah bin Abi Sufyan dan ia bertanya kepada Zaid bin Arqam : Apakah engakau pernah menyaksikan Rasululloh shallallohu'alaihi wa salam bertemu dengan dua 'id (hari raya 'Idul fitri atau 'Idul Adha bertemu dengan hari hari Jum'at) dalam satu hari ?"; "iya", jawab Zaid. kemudian Mu'awiyah bertanya lagi, "Apa yang beliau lakukan ketika itu?" "beliau melaksanakan shalat 'Id dan memberi keringanan untuk meninggalkan shalat jum'at", jawab Zaid. Nabi shallallohu'alaihi wa sallam bersabda:"Siapa yang mau shalat Jum'at, maka silahkan melaksanakannya" (HR.Abu Dawud, shahih)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
- Penulis adalah Alumni Ma'had Al 'ilmi (Adika M)</div>
<div style="text-align: justify;">
Referensi :</div>
<div style="text-align: justify;">
- Ahkaamul 'Idain fii As Sunnah Al Muthaharah karya Syaikh 'Ali bin Hasan 'Al Halabi hafidzahulloh</div>
<div style="text-align: justify;">
-Asy Syahrul Mumti 'alaa Mustaqni' karya Syaikhh Muhammad bin Shalil Al 'Utsmain Rahimahulloh</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
posted by : aby <b> </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b> </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b> </b></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02377193684392948001noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1783217547508868354.post-42949793141657420742012-10-10T23:44:00.001-07:002012-10-10T23:44:19.601-07:00Sikap Yang Islami Menghadapi Hari Ulang Tahun<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-7_6DG3gGN0E/T45t289sEpI/AAAAAAAAKXU/G6y0vHn7_TE/s1600/ucapan%2Bselamat%2Bulang%2Btahun.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="291" src="http://4.bp.blogspot.com/-7_6DG3gGN0E/T45t289sEpI/AAAAAAAAKXU/G6y0vHn7_TE/s1600/ucapan%2Bselamat%2Bulang%2Btahun.png" width="320" /> </a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
Ada hari yang dirasa spesial bagi kebanyakan orang. Hari yang mengajak untuk melempar jauh ingatan ke belakang, ketika saat ia dilahirkan ke muka bumi, atau ketika masih dalam buaian dan saat-saat masih bermain dengan ceria menikmati masa kecil. Ketika hari itu datang, manusia pun kembali mengangkat jemarinya, untuk menghitung kembali tahun-tahun yang telah dilaluinya di dunia. Ya, hari itu disebut dengan hari ulang tahun.
Nah sekarang, pertanyaan yang hendak kita cari tahu jawabannya adalah: bagaimana sikap yang Islami menghadapi hari ulang tahun?
Jika hari ulang tahun dihadapi dengan melakukan perayaan, baik berupa acara pesta, atau makan besar, atau syukuran, dan semacamnya maka kita bagi dalam dua kemungkinan.
Kemungkinan pertama, perayaan tersebut dimaksudkan dalam rangka ibadah. Misalnya dimaksudkan sebagai ritualisasi rasa syukur, atau misalnya dengan acara tertentu yang di dalam ada doa-doa atau bacaan dzikir-dzikir tertentu. Atau juga dengan ritual seperti mandi kembang 7 rupa ataupun mandi dengan air biasa namun dengan keyakinan hal tersebut sebagai pembersih dosa-dosa yang telah lalu. Jika demikian maka perayaan ini masuk dalam pembicaraan masalah bid’ah. Karena syukur, doa, dzikir, istighfar (pembersihan dosa), adalah bentuk-bentuk ibadah dan ibadah tidak boleh dibuat-buat sendiri bentuk ritualnya karena merupakan hak paten Allah dan Rasul-Nya. Sehingga kemungkinan pertama ini merupakan bentuk yang dilarang dalam agama, karena Rasul kita Shallallahu’alaihi Wa sallam bersabda,
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
“Orang yang melakukan ritual amal ibadah yang bukan berasal dari kami, maka amalnya tersebut tertolak” [HR. Bukhari-Muslim]
Perlu diketahui juga, bahwa orang yang membuat-buat ritual ibadah baru, bukan hanya tertolak amalannya, namun ia juga mendapat dosa, karena perbuatan tersebut dicela oleh Allah. Sebagaimana hadits,
أَنَا فَرَطُكُمْ عَلَى الْحَوْضِ ، لَيُرْفَعَنَّ إِلَىَّ رِجَالٌ مِنْكُمْ حَتَّى إِذَا أَهْوَيْتُ لأُنَاوِلَهُمُ اخْتُلِجُوا دُونِى فَأَقُولُ أَىْ رَبِّ أَصْحَابِى . يَقُولُ لاَ تَدْرِى مَا أَحْدَثُوا بَعْدَكَ
“Aku akan mendahului kalian di al haudh (telaga). Dinampakkan di hadapanku beberapa orang di antara kalian. Ketika aku akan mengambilkan (minuman) untuk mereka dari al haudh, mereka dijauhkan dariku. Aku lantas berkata, ‘Wahai Rabbku, ini adalah umatku.’ Lalu Allah berfirman, ‘Engkau sebenarnya tidak mengetahui bid’ah yang mereka buat sesudahmu.’ “ (HR. Bukhari no. 7049)
Kemungkinan kedua, perayaan ulang tahun ini dimaksudkan tidak dalam rangka ibadah, melainkan hanya tradisi, kebiasaan, adat atau mungkin sekedar have fun. Bila demikian, sebelumnya perlu diketahui bahwa dalam Islam, hari yang dirayakan secara berulang disebut Ied, misalnya Iedul Fitri, Iedul Adha, juga hari Jumat merupakan hari Ied dalam Islam. Dan perlu diketahui juga bahwa setiap kaum memiliki Ied masing-masing. Maka Islam pun memiliki Ied sendiri. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,
إن لكل قوم عيدا وهذا عيدنا
“Setiap kaum memiliki Ied, dan hari ini (Iedul Fitri) adalah Ied kita (kaum Muslimin)” [HR. Bukhari-Muslim]
Kemudian, Ied milik kaum muslimin telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya hanya ada 3 saja, yaitu Iedul Fitri, Iedul Adha, juga hari Jumat. Nah, jika kita mengadakan hari perayaan tahunan yang tidak termasuk dalam 3 macam tersebut, maka Ied milik kaum manakah yang kita rayakan tersebut? Yang pasti bukan milik kaum muslimin.
Padahal Rasulullah Shallallahu’alaihi Wa sallam bersabda,
من تشبه بقوم فهو منهم
“Orang yang meniru suatu kaum, ia seolah adalah bagian dari kaum tersebut” [HR. Abu Dawud, disahihkan oleh Ibnu Hibban]
Maka orang yang merayakan Ied yang selain Ied milik kaum Muslimin seolah ia bukan bagian dari kaum Muslimin. Namun hadits ini tentunya bukan berarti orang yang berbuat demikian pasti keluar dari statusnya sebagai Muslim, namun minimal mengurangi kadar keislaman pada dirinya. Karena seorang Muslim yang sejati, tentu ia akan menjauhi hal tersebut. Bahkan Allah Ta’ala menyebutkan ciri hamba Allah yang sejati (Ibaadurrahman) salah satunya,
والذين لا يشهدون الزور وإذا مروا باللغو مروا كراما
“Yaitu orang yang tidak ikut menyaksikan Az Zuur dan bila melewatinya ia berjalan dengan wibawa” [QS. Al Furqan: 72]
Rabi’ bin Anas dan Mujahid menafsirkan Az Zuur pada ayat di atas adalah perayaan milik kaum musyrikin. Sedangkan Ikrimah menafsirkan Az Zuur dengan permainan-permainan yang dilakukan adakan di masa Jahiliyah.
Jika ada yang berkata “Ada masalah apa dengan perayaan kaum musyrikin? Toh tidak berbahaya jika kita mengikutinya”. Jawabnya, seorang muslim yang yakin bahwa hanya Allah lah sesembahan yang berhak disembah, sepatutnya ia membenci setiap penyembahan kepada selain Allah dan penganutnya. Salah satu yang wajib dibenci adalah kebiasaan dan tradisi mereka, ini tercakup dalam ayat,
لَا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ
“Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya” [QS. Al Mujadalah: 22]
Kemudian Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin -rahimahllah- menjelaskan : “Panjang umur bagi seseorang tidak selalu berbuah baik, kecuali kalau dihabiskan dalam menggapai keridhaan Allah dan ketaatanNya. Sebaik-baik orang adalah orang yang panjang umurnya dan baik amalannya. Sementara orang yang paling buruk adalah manusia yang panjang umurnya dan buruk amalannya.
Karena itulah, sebagian ulama tidak menyukai do’a agar dikaruniakan umur panjang secara mutlak. Mereka kurang setuju dengan ungkapan : “Semoga Allah memanjangkan umurmu” kecuali dengan keterangan “Dalam ketaatanNya” atau “Dalam kebaikan” atau kalimat yang serupa. Alasannya umur panjang kadang kala tidak baik bagi yang bersangkutan, karena umur yang panjang jika disertai dengan amalan yang buruk -semoga Allah menjauhkan kita darinya- hanya akan membawa keburukan baginya, serta menambah siksaan dan malapetaka” [Dinukil dari terjemah Fatawa Manarul Islam 1/43, di almanhaj.or.id]
Jika demikian, sikap yang Islami dalam menghadapi hari ulang tahun adalah: tidak mengadakan perayaan khusus, biasa-biasa saja dan berwibawa dalam menghindari perayaan semacam itu. Mensyukuri nikmat Allah berupa kesehatan, kehidupan, usia yang panjang, sepatutnya dilakukan setiap saat bukan setiap tahun. Dan tidak perlu dilakukan dengan ritual atau acara khusus, Allah Maha Mengetahui yang nampak dan yang tersembunyi di dalam dada. Demikian juga refleksi diri, mengoreksi apa yang kurang dan apa yang perlu ditingkatkan dari diri kita selayaknya menjadi renungan harian setiap muslim, bukan renungan tahunan. Wallahu’alam.
Sumber: http://www.almanhaj.or.id/content/1584/slash/0 dan http://www.saaid.net/Doat/alarbi/6.htm
Penulis: Yulian Purnama
Artikel www.muslim.or.id
Dari artikel Sikap Yang Islami Menghadapi Hari Ulang Tahun — Muslim.Or.Id by null
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02377193684392948001noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1783217547508868354.post-33514650269490585712012-07-14T11:54:00.000-07:002012-07-14T11:54:29.332-07:00Keutamaan Bulan Ramadhan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsJimpv2DQN_u4ccU3t0iUM591HTV39l4b9VFoEHNHT6aGkq8d7ZlzpEXSEAmIAptnsqPcfyG6K3PyE15IBdlM8B1ITSr6EnwcS2eBRe0USYrg6eZzOXFzSYCloP8NxvBTm0sUN4j4v7Fj/s320/puasa-11.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsJimpv2DQN_u4ccU3t0iUM591HTV39l4b9VFoEHNHT6aGkq8d7ZlzpEXSEAmIAptnsqPcfyG6K3PyE15IBdlM8B1ITSr6EnwcS2eBRe0USYrg6eZzOXFzSYCloP8NxvBTm0sUN4j4v7Fj/s320/puasa-11.jpg" /></a></div><br />
Alhamdulillah segala puji bagi Alloh swt yang telah memberikan nikmat yang begitu banyaknya sehingga sampai saat ini kita masih diberikan kesempatan untuk menghirup oksigen, masih diberi umur serta kesehatan dan nikmat - nikmat lainnya yang begitu banyaknya dan apabila kita mencoba menghitungnya niscaya kita tidak sanggup untuk menghitungnya karena nikmat yang begitu banyaknya yang diberikan kepada kita semua dari Robb pencipta Alam semesta ini yaitu Alloh 'azza wa jalla. Sholawat serta salam semoga selalu dilimpahkan kepada Nabi dan Rasul kita yaitu Rasululloh Muhammad saw, kepada keluarga, sahabat, tabi'in, tabiut tabi'in dan kepada pengikutnya yang berusaha untuk istiqomah di dienul islam. dengan diberikannya nikmat umur ini insyaAlloh kita semua bagi umat muslim akan bertemu dengan bulan yang penuh rahmat dan ampunan dari Alloh swt yaitu Bulan Ramadhan adalah Bulan Diturunkannya Al Qur’an.<br />
<br />
Bulan ramadhan adalah bulan yang mulia. Bulan ini dipilih sebagai bulan untuk berpuasa dan pada bulan ini pula Al Qur’an diturunkan. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,<br />
<br />
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ<br />
<br />
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu.” (QS. Al Baqarah: 185)<br />
<br />
Ibnu Katsir rahimahullah tatkala menafsirkan ayat yang mulia ini mengatakan, ”(Dalam ayat ini) Allah Ta’ala memuji bulan puasa –yaitu bulan Ramadhan- dari bulan-bulan lainnya. Allah memuji demikian karena bulan ini telah Allah pilih sebagai bulan diturunkannya Al Qur’an dari bulan-bulan lainnya. Sebagaimana pula pada bulan Ramadhan ini Allah telah menurunkan kitab ilahiyah lainnya pada para Nabi ’alaihimus salam.”[1]<br />
<br />
Setan-setan Dibelenggu, Pintu-pintu Neraka Ditutup dan Pintu-pintu Surga Dibuka Ketika Ramadhan Tiba<br />
<br />
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,<br />
<br />
إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ<br />
<br />
”Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan pun dibelenggu.”[2]<br />
<br />
Al Qodhi ‘Iyadh mengatakan, “Hadits di atas dapat bermakna, terbukanya pintu surga dan tertutupnya pintu Jahannam dan terbelenggunya setan-setan sebagai tanda masuknya bulan Ramadhan dan mulianya bulan tersebut.” Lanjut Al Qodhi ‘Iyadh, “Juga dapat bermakna terbukanya pintu surga karena Allah memudahkan berbagai ketaatan pada hamba-Nya di bulan Ramadhan seperti puasa dan shalat malam. Hal ini berbeda dengan bulan-bulan lainnya. Di bulan Ramadhan, orang akan lebih sibuk melakukan kebaikan daripada melakukan hal maksiat. Inilah sebab mereka dapat memasuki surga dan pintunya. Sedangkan tertutupnya pintu neraka dan terbelenggunya setan, inilah yang mengakibatkan seseorang mudah menjauhi maksiat ketika itu.” [3]<br />
<br />
Terdapat Malam yang Penuh Kemuliaan dan Keberkahan<br />
<br />
Pada bulan ramadhan terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan yaitu lailatul qadar (malam kemuliaan). Pada malam inilah –yaitu 10 hari terakhir di bulan Ramadhan- saat diturunkannya Al Qur’anul Karim.<br />
<br />
Allah Ta’ala berfirman,<br />
<br />
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3<br />
<br />
”Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada lailatul qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al Qadr: 1-3).<br />
<br />
Dan Allah Ta’ala juga berfirman,<br />
<br />
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ<br />
<br />
”Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” (QS. Ad Dukhan: 3). Yang dimaksud malam yang diberkahi di sini adalah malam lailatul qadr. Inilah pendapat yang dikuatkan oleh Ibnu Jarir Ath Thobari rahimahullah[4]. Inilah yang menjadi pendapat mayoritas ulama di antaranya Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma.[5]<br />
<br />
Bulan Ramadhan adalah Salah Satu Waktu Dikabulkannya Do’a<br />
<br />
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,<br />
<br />
إِنَّ لِلّهِ فِى كُلِّ يَوْمٍ عِتْقَاءَ مِنَ النَّارِ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ ,وَإِنَّ لِكُلِّ مُسْلِمٍ دَعْوَةً يَدْعُوْ بِهَا فَيَسْتَجِيْبُ لَهُ<br />
<br />
”Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadhan,dan setiap muslim apabila dia memanjatkan do’a maka pasti dikabulkan.”[6]<br />
<br />
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,<br />
<br />
ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ<br />
<br />
“Tiga orang yang do’anya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan do’a orang yang dizholimi”.[7] An Nawawi rahimahullah menjelaskan, “Hadits ini menunjukkan bahwa disunnahkan bagi orang yang berpuasa untuk berdo’a dari awal ia berpuasa hingga akhirnya karena ia dinamakan orang yang berpuasa ketika itu.”[8] An Nawawi rahimahullah mengatakan pula, “Disunnahkan bagi orang yang berpuasa ketika ia dalam keadaan berpuasa untuk berdo’a demi keperluan akhirat dan dunianya, juga pada perkara yang ia sukai serta jangan lupa pula untuk mendoakan kaum muslimin lainnya.”[9]<br />
<br />
Raihlah berbagai keutamaan di bulan tersebut, wahai Saudaraku!<br />
<br />
Semoga Allah memudahkan kita untuk semakin meningkatkan amalan sholih di bulan Ramadhan.<br />
<br />
jika ada kesalahan pada penulisan artikel ini, kami mohon maaf. semoga bisa bermanfaat sedikit ilmu untuk menyongsong bulan suci Ramadhan. semoga puasa kita semua bagi umat muslim bisa diterima Alloh swt dan mendapat rahmat dan ampunan-Nya. Aamiin Ya Robb.<br />
<br />
[1] Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 2/179.<br />
<br />
[2] HR. Bukhari no. 3277 dan Muslim no. 1079, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu<br />
<br />
[3] Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 7/188.<br />
<br />
[4] Tafsir Ath Thobari, 21/6.<br />
<br />
[5] Zaadul Masiir, 7/336-337.<br />
<br />
[6] HR. Al Bazaar, dari Jabir bin ‘Abdillah. Al Haitsami dalam Majma’ Az Zawaid (10/149) mengatakan bahwa perowinya tsiqoh (terpercaya). Lihat Jaami’ul Ahadits, 9/224.<br />
<br />
[7] HR. At Tirmidzi no. 3598. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan.<br />
<br />
[8] Al Majmu’, 6/375.<br />
<br />
[9] Idem.<br />
<br />
sumber : Muhammad Abduh Tuasikal_www.muslim.or.id<br />
sedikit edit : @_AbyAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/02377193684392948001noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1783217547508868354.post-867372355716300392012-06-10T00:05:00.001-07:002012-06-10T00:07:53.645-07:00Luasnya Ampunan Alloh SWT<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-1XjGwW5Vo5c/Tyy8Rr_8P1I/AAAAAAAABvI/9be3AJT9GyM/s1600/doa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="216" src="http://1.bp.blogspot.com/-1XjGwW5Vo5c/Tyy8Rr_8P1I/AAAAAAAABvI/9be3AJT9GyM/s320/doa.jpg" width="320" /></a></div><br />
Dalam kehidupan ini kita selaku manusia tidak pernah luput dari kesalahan. Entah sudah berapa banyak kita melakukan perbuatan dosa. Jika dihitung dan dicatat perbuatan dosa kita setiap hari dalam sebulan mungkin kita akan mendapatkan catatan dosa kita setebal kamus. Atau mungkin berjilid-jilid banyaknya. Bayangkanlah! Berapa banyak dosa yang kita perbuat selama hidup kita? Lalu bagaimana kita akan menemui Sang Pencipta dengan berlumur dosa?<br />
<br />
Memang sudah menjadi fitrah manusia untuk berbuat kesalahan. Hal ini telah disabdakan oleh nabi Muhammad SAW, “Setiap anak Adam pasti berbuat dosa, dan sebaik-baik pembuat dosa adalah mereka yang bertaubat”. (HR.Tirmidzi). Seperti yang disabdakan Rasulullah SAW, walaupun manusia berbuat dosa. Tidak lantas menjadikan manusia merugi begitu saja. Bagi mereka yang mau bertaubat itulah yang terbaik untuk mereka.<br />
<br />
Bahkan dalam hadis lain disebutkan jika seluruh umat manusia tidak ada yang berbuat dosa. Maka Allah SWT menggantinya dengan umat yang berbuat dosa, kemudian mereka memohon ampunan dan Allah SWT mengampuninya. "Kalau kalian tidak berbuat dosa niscaya Allah SWT akan mengganti kalian dengan kaum yang lain pembuat dosa, tetapi mereka beristighfar dan Allah SWT mengampuni mereka".( HR.Muslim). Hal ini mempertegas akan fitrah manusia dalam berbuat dosa.<br />
<br />
Ketahuilah! Murka Allah SWT itu sangat dasyat. Siksaan Allah sangat pedih. Akan tetapi kasih sayang-Nya meliputi alam semesta. Ampunan Allah SWT sangat teramat luas bagi hambanya yang mau bertaubat. Selama dosa itu bukan menyekutukan Allah SWT maka Allah akan mengampuni dosa itu sebasar apapun dosa itu.<br />
<br />
Anas bin Malik berkata, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Sesunggunya Allah berfirman, Wahai anak Adam, apabila engkau memohon dan mengharapkan pertolongan-Ku maka Aku akan mengampunimu dan Aku tidak menganggap bahwa ia suatu beban. Wahai anak Adam, sekalipun dosa kamu seperti awan meliputi langit kemudian kamu memohon ampunan-Ku, niscaya aku akan mengampuninya. Wahai anak Adam, jika kamu menemuiku dengan kesalahan sebesar bumi, kemudian kamu menemuiku tidak dalam keadaan syirik kepada-Ku dengan seuatu apapun. Niscaya aku akan datang kepadamu dengan pengampunan dosa sebesar bumi itu. (HR Tirmidzi)<br />
<br />
Tidak sedikit ayat-ayat dalam Alquran yang menyebutkan bahwa Allah SWT Maha Penerima taubat diiringi dengan sifatnya yang Maha Penyayang. Di antaranya dalam surat An Nur ayat 24, surat At Thaqobun ayat 14 dan surat Az Zumar ayat 53. Ini menunjukan betapa besarnya kecintaan Allah SWT terhadap manusia terlebih terhadap hamba-Nya yang bertaubat. Yang menyesali kesalahnnya dan memohon ampunan kepada-Nya.<br />
<br />
Oleh karena itu sudah seharusnya kita tidak boleh berputus asa. Ampunan dan rahmat Allah SWT sangatlah teramat besar. Bahkan Allah SWT telah memaklumi akan sifat kita selaku manusia yang suka berlebih-lebihan. Allah SWT berfirman, “Katakanlah: Hai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Az-Zumar [39] : 53).<br />
<br />
Betapa mudahnya mendapat ampunan Allah SWT. Masihkan kita mengingkari kasih sayang Allah SWT ? Hanya orang-orang merugi yang tidak bersegera kepada ampunan Allah SWT yang sangat teramat luas. Sesungguhnya Allah SWT tidak pernah menyalahi akan janji-Nya (Q.S Ali Imran [3] : 9). Wallahu a’lam bish-shawab.<br />
<br />
Penulis adalah mahasiswa Indonesia yang kini tengah menimba ilmu di Kairo, Mesir. <i style="background-color: transparent; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">_____________________</i><br />
<i style="background-color: transparent; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">sumber :http://www.republika.co.id/ </i>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02377193684392948001noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1783217547508868354.post-2256321787280390862012-06-07T08:10:00.003-07:002012-06-08T06:33:44.203-07:00Persiapan sebelum bulan suci ramadhan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://warungflash.com/wp-content/uploads/2009/04/tampilanbintang.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://warungflash.com/wp-content/uploads/2009/04/tampilanbintang.png" width="199" /></a></div>Assalamu'alaikum para pembaca muslimfriendship. :)<br />
<br />
tak terasa mungkin tinggal 1 bulan atau beberapa minggu lagi insyaalloh kita akan menjumpai bulan yang penuh rahmat dan barakah dimana di saat - saat bulan tersebut kita begitu mudahnya melaksanakan kebaikan, mudah sekali untuk bangun pagi, beramal dsb. itulah bulan yang kita tunggu - tunggu kedatangannya, rindu akan keindahan didalamnya.<br />
<br />
maka sejauh ini kita juga perlu untuk mempersiapkan diri untuk menyambut bulan suci tersebut :<br />
<br />
1. Persiapan pada ruh dan jasad.<br />
<br />
ini perlu karena agar dalam menjalani puasa ramadhan nantinya kita bisa mendapatkan pahala yang maksimal. seperti ruh sangat penting membersihkan diri kita, jangan sampai dalam menjalani atau sebelum menemui bulan ramadhan kita tetap saja sama atau bahkan lebih buruk dari segi akhlak dll.<br />
kemudian jasad juga perlu disiapkan yaitu menjaga kondisi tubuh kita agar selalu fit agar pada saat nanti kita menjalani bulan suci ramadhan kita bisa memaksimalkannya tanpa ada satupun yang bolong dan bisa mengoptimalkan amalan kita dalam beramal. semoga Alloh selalu memberikan keistiqomahan dan kesehatan kepada kita dan semoga umur, hidup kita selalu diberkahi Alloh swt dan selalu pada bimbingan-Nya. Aamiin ya Robb.<br />
<br />
2. Persiapan Materi<br />
<br />
inilah yang luar biasa, yaitu banyak memberi atau sodakoh dibulan yang penuh berkah yaitu ramadhan.<br />
"sungguh Rasululloh saw saat bertemu dengan malaikat jibril, lebih derma dari pada angin yang dilepaskan."(HR.Muttafaqun'alaihi).<br />
<br />
3. Persiapan ilmu<br />
<br />
inilah yang paling penting dalam mempersiapkan diri sebelum menjumpai bulan ramadhan yaitu ilmu.<br />
ilmu inilah yang menuntun kita dalam beribadah jangan sampai kita beribadah hanya ikut - ikut saja tanpa didasari dengan ilmu maka akan sia - sia.<br />
dalam mempersiapkan diri sebelum bulan ramadhan ini kita membutuhkan ilmu yaitu tentang ayat yang memerintahkan kita berpuasa, apa saja yang membatalkan puasa atau apa saja yang dilarang, bagaimana agar puasa kita bisa diterima dll. mungkin akan dibahas di artikel selanjutnya.<br />
<br />
itu beberapa hal yang harus kita persiapkan sebelum menghadapi bulan suci ramadhan yang penuh keindahan, kebaikan dan kesejukkan di dalam hati.<br />
wallahua'lam bissawab. <br />
<br />
semoga coretan ini bisa bermanfaat buat teman - teman dan saya sendiri. yang menulis tidak lebih baik daripada yang membaca. ada salahnya dari saya sendiri dan sesungguhnya kebenaran datangnya hanya dari Alloh swt. <br />
<br />
@_abyAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/02377193684392948001noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1783217547508868354.post-6636484256441237262012-05-31T02:19:00.000-07:002012-05-31T02:19:06.256-07:00Mana yang harus kita pilih ??<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWIvEl4USqnQClodpFrkVdl_aX6-o6anPzx_EsZaOBWOTVlwXL51VVte3jJbOO69M51Yz_m1iobiTzfOnGtgJt1tsagLCyo_ja9HK2JC6eqQaHV7mceiDEi810l7GaARcr-S7425rShjw/s1600/technology-and-human-communication.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWIvEl4USqnQClodpFrkVdl_aX6-o6anPzx_EsZaOBWOTVlwXL51VVte3jJbOO69M51Yz_m1iobiTzfOnGtgJt1tsagLCyo_ja9HK2JC6eqQaHV7mceiDEi810l7GaARcr-S7425rShjw/s320/technology-and-human-communication.jpg" width="240" /></a></div>Assalamu'alaikum para pembaca Muslimfriendship..???<br />
semoga selalu dalam keadaan baik dan mendapatkan keberkahan hidup dari Alloh swt. Aamiin Ya Robb. mendapatkan keberkahan hidup dari Alloh itulah kebahagiaan yang luar biasa.<br />
<br />
penulis akan sedikit sharing tentang perkembangan teknologi saat ini. <br />
Tuntunan zaman yang semakin canggih dan menuntut generasi muda untuk melek akan hal itu.<br />
banyak sekali informasi yang dipaparkan atau tersedia di dunia maya atau sering kita sebut internet. sebenarnya, kita dimanjakan dengan teknologi sekarang. dan kita bisa dengan mudahnya mencari sesuatu yang kita inginkan, kita bisa mengetahui disatu sisi negara lain yang mungkin kita belum pernah kesana namun kita bisa melihat keindahannya, kita bisa mendownload aplikasi - aplikasi yang kita butuhkan. begitu banyaknya manfaat yang bisa kita dapatkan melalui internet. kita pun bisa belajar dan mencari banyak referensi dari berbagai sumber untuk menambah wawasan ilmu kita. namun apa jadinya jika canggihnya teknologi sekarang ini tidak digunakan dengan sebaik - baiknya. berbanding terbalik dengan yang saya sebutkan tadi. maka ini akan menimbulkan kerusakan yang besar jika disuatu negeri mengakses internet namun membuka hal - hal yang tidak seharusnya kita buka. kerusakannya bukan hanya di diri sendiri namun sampai meluas di suatu negara. DUNIA MAYA atau INTERNET bisa saya analogikan seperti sebuah pintu dan setelah masuk dari pintu utama tersebut terdapat 2 sisi ruangan yang berbeda, dan masing - masing ruang tersebut memiliki pintu. jika kita sudah bisa membuka pintu pertama yaitu kita dihadapkan suatu interfaces yang dihubungkan keinternet, maka disitu kita memilih pintu selanjutnya untuk bisa masuk kedalam ruangan yang kita inginkan dalam arti kita sudah mulai mengakses internet apa yang ingin kita cari. ruangan yang satu adalah ruangan yang dimana disitu kita dihadapkan dan diberi hidangan akan hal - hal yang bermanfaat dan ruangan yang satunya kebalikannya, kita dihidangkan sesuatu yang bersifat negatif dan berujung pada kemaksiatan. inilah dunia maya sepeti pisau. tergantung siapa yang memegang pisau tersebut, jika pisau dipegang oleh orang yang tepat maka pastilah akan bermanfaat. jika sebaliknya, maka akan berdampak negatif.<br />
<br />
semoga kita semua bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi dengan sebaik - baiknya dan bisa bermanfaat bagi diri kita maupun orang lain. <br />
jadi tentukan pilihan anda, positif atau negatif dalam menggunakan kecanggihan teknologi???<br />
semoga hidup kita selalu dibimbing dan diberi petunjuk oleh Alloh swt sehingga kita diberi keistiqomahan selalu pada jalan-Nya. Aamiin.<br />
<br />
saya menasehati diri saya pribadi dan semoga bermanfaat bagi para pembaca. yang menulis tidak lebih baik dari yang membaca. jika ada salah dalam penulisan dan isi artikel ini penulis mohon maaf. sesungguhnya kebenaran datangnya hanya dari Alloh swt.<br />
<br />
@_AbYAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/02377193684392948001noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1783217547508868354.post-73898684045201297682012-05-12T02:47:00.001-07:002012-05-12T02:52:02.681-07:00Keutamaan bagi orang - orang yang menuntut ilmu<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPTsHD3il5plOWuWzYsikTdENKXVn4-KkDzjmFcI_iSn8_i05BcyZwLbqDGhYVBXDQ1c4M2MRmiuec4NLnjq03jBewLGdqloDp7SFEn6w_G6LANpaeKpzvHxdSD0OlNzypzgb_2PLLuas/s1600/ilmu-adalah-pelita2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="133" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPTsHD3il5plOWuWzYsikTdENKXVn4-KkDzjmFcI_iSn8_i05BcyZwLbqDGhYVBXDQ1c4M2MRmiuec4NLnjq03jBewLGdqloDp7SFEn6w_G6LANpaeKpzvHxdSD0OlNzypzgb_2PLLuas/s200/ilmu-adalah-pelita2.jpg" width="200" /></a></div><b>PERLUNYA MENUNTUT ILMU</b><br />
Kebodohan dalam ilmu agama adalah salah satu sebab utama seseorang terjerumus pada kemaksiatan dan kefasikan bahkan kesyirikan, na'udzubillah. Syekh islam Ibnu Taimiyah rahimahulloh berkata : "kebaikan anak adam adalah dengan iman dan amal shalih, dan tidaklah mengeluarkan mereka dari kebaikan kecuali dua perkara yaitu kebodohan dan mengikuti hawa nafsu.<br />
kebodohan inilah juga bisa membuat ibadah kita tidak siterima karena beribadah tanpa didasari dengan ilmu atau dalil atau hanya sekedar ikut - ikutan saja.<br />
<div style="text-align: justify;">Imam ‘Abdullah al-Haddad رضي الله عنه,. Menyebut di dalam kitabnya Risaalah al-Mu`aawa<wbr></wbr><span class="word_break"></span>nah:</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">واعلم أن من عبد الله بغير علم كان الضرر العائد عليه بسبب عبادته أكثر من النفع الحاصل له بها. وكم من عابد قد أتعب نفسه في العبادة و هو مع ذلك مصر على معصية يرى انها طاعة او انها غير معصية</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Dan ketahuilah<wbr></wbr><span class="word_break"></span> bahwasanya<wbr></wbr><span class="word_break"></span> seseorang yang beribadat kepada Allah tanpa ilmu, maka kemudharat<wbr></wbr><span class="word_break"></span>an yang kembali kepadanya sebab ibadatnya itu lebih banyak daripada manfaat yang terhasil baginya. Berapa ramai ahli ibadat yang memenatkan<wbr></wbr><span class="word_break"></span> dirinya dalam ibadat sedangkan dia sebenarnya<wbr></wbr><span class="word_break"></span> atas maksiat padahal dia beranggapa<wbr></wbr><span class="word_break"></span>n apa yang dilakukann<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ya adalah ketaatan atau bukannya maksiat…..<wbr></wbr><span class="word_break"></span>”</div><br />
"barang siapa beribadah kepada Alloh dengan kebodohan, dia telah membuat kerusakan lebih banyak daripada membuat kebaikan".(Majmu' fatwa 25/281)<br />
<br />
Dan dari bab yang ditulis oleh Imam Bukhori, terkandung makna yang luhur dan mulia makna yang tersirat dalam bab yang ditulis oleh beliau adalah wajibnya melandasi perkataan dan perbuatan kita dengan ilmu. Oleh karena itu belajar ilmu yang wajib lebih diutamakan daripada perkataan dan perbuatan. Syaikh Abdurrohman bin Muhammad bin Qosim berkata, Sesungguhnya belajar ilmu yang wajib lebih diutamakan daripada perkataan dan perbuatan, karena perkataan dan perbuatan seseorang tidak dibenarkan kecuali berdasarkan ilmu, dalam sebuah hadits: Barangsiapa berbuat (melakukan suatu perbuatan) yang tidak ada ajarannya dari kami maka (perbuatan) itu tertolak/ tidak diterima oleh Alloh.(Hadits riwayat Imam Bukhori no. 2697 dan Imam Muslim no.1718).<br />
<br />
inilah perlunya bagi kita mencari ilmu Agama agar ibadah dan amal sholih kita memiliki kualitas dan bisa diterima oleh Alloh swt.<br />
ilmu ibaratkan pelita atau cahaya di tempat gelap yang bisa menerangi tempat disekitarnya. <br />
<br />
<b>KEUTAMAAN MENCARI ILMU</b><br />
Jika kalian melewati taman surga maka berhentilah.<br />
mereka bertanya "apakah taman surga itu?"<br />
beliau menjawab "majlis ilmu"<br />
(HR.Tirmidzi da dishahihkan Syekh salim bin Ied Al Hilali dalam shahih kitabul adzkar 4/4).<br />
<br />
tidaklah duduk suatu kaum berdzikir kepada Alloh kecuali para malaikat akan mengelilinginya, rahmat menyelimutinya dan turun kepada mereka ketenangan, serta Alloh memujinya dihadapan makhluk yang berada disisinya(HR.Muslim no.6795 dan Ahmad)<br />
<br />
Alloh berfirman : "Alloh akan meniggikan orang - orang yang beriman diantara kamu dan orang - orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat" (QS. Al Mujadillah[58] : 11).<br />
<br />
<b>ADZAB BAGI ORANG YANG PELIT ILMU</b><br />
Adzab bagi orang yang memiliki kebenaran akan ilmu namun merahasiakan ilmu tersebut kepada orang lain maka baginya api neraka.<br />
"Barangsiapa <b> </b>ditanya tentang suatu ilmu lalu merahasiakannya maka dia akan datang pada hari kiamat dengan kendali (dimulut) dari api neraka (HR.Abu Dawud).<br />
wallhua'lam bissawab<br />
semoga bermanfaat. jika ada kesalahan pada penulisan atau isi artikel ini. penulis mohon maaf. sesungguhnya kebenaran datangnya hanya dari Alloh swt.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div>@_AbyAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/02377193684392948001noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1783217547508868354.post-76327446733974218592012-04-29T20:21:00.001-07:002012-04-29T21:39:25.873-07:00mendatangkan cinta Alloh swt<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiq7P0BEOcZrj__oqA_6lqKH6GbbUh8XA0g5RjDlFCSByZGYrmiSYO4feZujR5EsBIb9ayftoZLorNnzV494J8tlK-AIh8jp-6Y6TFoPIwuw1aLPFDDa034OUjedWtARzg0tFWu5EAf6BU/s1600/i-love-allah.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiq7P0BEOcZrj__oqA_6lqKH6GbbUh8XA0g5RjDlFCSByZGYrmiSYO4feZujR5EsBIb9ayftoZLorNnzV494J8tlK-AIh8jp-6Y6TFoPIwuw1aLPFDDa034OUjedWtARzg0tFWu5EAf6BU/s200/i-love-allah.jpg" width="200" /></a></div>Assalamu'alaikum para pembaca muslimfriendship.^_^<br />
pada kesempatan kali ini kami ingin share sedikit ilmu dari hasil ringkasan kajian tentang hal - hal yang bisa mendatangkan cinta Alloh swt[<b>1</b>], yaitu :<br />
<ol><li>Membaca AL Qur'an dengan tadabbur (penghayatan).</li>
<li>Mendekatkan diri kepada Alloh dengan mengerjakan perkara - perkara sunah.</li>
<li>Senantiasa mengingat Alloh disetiap keadaan, baik dengan lisan, hati, dan perbuatan yang tercermin dalam segala kondisi.</li>
<li>Lebih mementingkan kecintaan Alloh ta'ala daripada kepada seorang hamba.</li>
<li>Menelaah asma wa sifat yang Alloh miliki dengan hati.</li>
<li>Memikirkan nikmat - nikmat Alloh , baik yang nampak maupun yang tersembunyi (tidak nampak dengan kasat mata seperti nikmat iman, sehat dll.)</li>
<li>Remuk tunduknya hati karena Alloh ta'ala.</li>
<li>Berkhalwat dengan Alloh pada waktu turunnya Alloh (ke langit dunia yaitu pada sepertiga malam yang akhir sampai waktu fajar)</li>
<li>Bergaul dengan orang - orang yang jujur dan mencintai Alloh, serta mengambil buah terbaik dari perkataan mereka.</li>
<li>Menjauhi setiap sebab yang menghalangi antara hati dengan Alloh swt.</li>
</ol>itulah yang dapat kami share kepada para pembaca semoga bermanfaat dan walaupun sedikit semoga bisa menambah ilmu atau wawasan kita akan agama yang haq yaitu islam. yang menulis tidak lebih baik dari yang membaca jika ada kesalahan dalam penulisan atau isi artikel penulis mohon maaf. sesungguhnya kebenaran datangnya hanya dari Alloh swt.<br />
<br />
note : [<b>1</b>] sumber isi artikel diambil dari ringkasan perkataan Ibnu Qoyyim didalam kitab Madarijus Salikhin: 3/17.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02377193684392948001noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1783217547508868354.post-47594608555418039862012-04-17T02:57:00.003-07:002012-04-17T07:04:04.142-07:00Fenomena pra UNAS<a href="http://www.riaupos.co.id/thumb/ujian-un.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="106" src="http://www.riaupos.co.id/thumb/ujian-un.jpg" width="200" /></a> Assalamu'alaikum para pembaca muslimfriendship...<br />
hari ini mungkin hari kedua Ujian Nasional tingkat SMA/SMK dan sederajat. jadi inget nih zaman dulu waktu masih pake putih abu - abu...hehe...<br />
mmm.... sekedar pingin sharing fenomena pra UNAS. biasanya satu hari sebelum ujian nasional sekolah - sekolah mengadakan doa bersama sampai banyak siswa ataupun siswi yang meneteskan air mata karena mungkin takut tidak bisa melewati ujian nasional dengan lancar dan ada rasa was - was jika tidak bisa lulus ujian.<br />
dan dari pihak sekolah biasanya mengundang seorang ustad atau kyai untuk memimpin doa. karena seluruh siswa diwajibkan ikut doa bersama, akhirnya ana ikut karena tidak ingin bermasalah diakhir - akhir sekolah dan sebenarnya waktu tersebutpun berbenturan dengan waktu kajian rutin pada saat itu.<br />
mungkin awalnya diberi sebuah motivasi agar bagaimana menghadapi soal ujian dengan mudah. namun ana menemukan keganjalan pada proses berdoa yaitu siswa ataupun siswi disuruh menggenggam ujung pensil yang akan disertakan atau dipakai untuk ujian nasional dan bermaksud agar pensil tersebut nantinya bisa lancar saat dibaca oleh komputer istilahnya agar bisa tembus... hehe<br />
dan pada saat kita masuk kelas juga disuruh untuk berdoa sebagaimana kita berdoa saat akan masuk masjid. seolah - olah agar pensil tersebut memiliki kekuatan untuk menolong dalam ujian nasional setelah didoakan. tapi secara logika saja si kalo kita mengerjakan ujian nasional tanpa pensil yo nda bisa karena syaratnya emang pake pensil...hehehe<br />
artikel ini bukan bermaksud untuk menyinggung pihak manapun. artikel ini hanya ditujukan untuk sharing ilmu dan pengalaman yang ana pernah lalui. karena dalam hal beribadah termasuk berdoa ada kriteria syarat - syaratnya.<br />
Allah <i>‘azza wa jalla berfirman </i>(yang artinya), <i>“Dan tidaklah Aku ciptakan seluruh jin dan seluruh manusia melainkan untuk <b>beribadah kepadaKu</b>“.</i>(QS : Adz Dzariyat [51] :56). Namun telah tahukah kita bahwa ibadah memiliki syarat agar ibadah tersebut diterima di sisi Allah sebagai amal <b>sholeh</b> dan bukan amal yang <b>salah</b>? Dua syarat dalam ibadah itu adalah <b>berniat ikhlas karena Allah <i>‘Azza wa Jalla</i></b><i> </i>dan <b>ittiba’ (mencontoh) Nabi <i>shollallahu ‘alaihi was sallam</i></b><i>.</i><br />
<br />
“<i>Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh</i>”, maksudnya adalah mencocoki syariat Allah (mengikuti petunjuk Nabi <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i>, pen). Dan “<i>janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya”</i>, maksudnya selalu mengharap wajah Allah semata dan tidak berbuat syirik pada-Nya.” Kemudian beliau mengatakan, “Inilah dua rukun diterimanya ibadah, yaitu harus ikhlas karena Allah dan mengikuti petunjuk Rasulullah <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam.</i>”<i> [</i><i></i>Lihat <b>Shohih Tafsir Ibnu Katsir</b> oleh Syaikh Musthofa Al Adawiy <i>hafidzahullah </i>hal. 57/III, terbitan Dar Ibnu Rojab, Mesir<i>] </i><a href="http://muslim.or.id/aqidah/dua-syarat-diterimanya-ibadah.html#_ftn1"><i><b></b></i></a><i></i><i></i><br />
<i><br />
</i><br />
Dalil lainnya adalah firman Allah <i>‘azza wa jalla </i>(yang artinya),<i> “Dzat Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amal ibadahnya”.</i>(QS : Al Mulk: 2). Fudhail bin ‘Iyaad <i>rohimahullah </i>seorang Tabi’in yang agung mengatakan ketika menafsirkan firman Allah, (yang artinya) “<i>yang lebih baik amal ibadahnya</i>” maksudnya adalah <b>yang paling ikhlas</b> dan <b>yang paling benar (paling mencocoki Nabi <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i>)</b>. Kemudian beliau <i>rohimahullah </i>mengatakan, “<i>Apabila amal dilakukan dengan ikhlas namun tidak mencocoki ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, amalan tersebut tidak akan diterima. Begitu pula, apabila suatu amalan dilakukan mengikuti ajaran beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam namun tidak ikhlas, amalan tersebut juga tidak akan diterima. Amalan barulah diterima jika terdapat syarat ikhlas dan showab. Amalan dikatakan ikhlas apabila dikerjakan semata-mata karena Allah. Amalan dikatakan showab apabila mencocoki ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam</i>” [Lihat <b>Ma’alimut Tanziil</b> (<b>Tafsir Al Baghowi</b>) oleh Abu Muhammad Husain bin Mas’ud Al Baghowiy <i>rohimahullah </i>tahqiq Syaikh Muhammad Abdullah An Namr, terbitan Dar Thoyyibah, Riyadh, KSA.]<br />
<br />
bisa kita simpulkan apabila kita berdoa dengan keikhlasan sampai keluar air mata namun cara kita berdoapun atau dalam beribadah tidak sesuai dengan yang dicontohkan Rasululloh saw maka tidak diterima.<br />
masa berdoanya dengan ritual memegang ujung pensil segala.(?.?)<br />
adapun adab berdoa yang sesuai dengan dalil adalah :<br />
-<b>Pertama,</b> mencari waktu <span class="searchterm4">yang</span> mustajab.<br />
<i>“Allah turun ke langit dunia setiap malam, ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Allah berfirman: Siapa <span class="searchterm4">yang</span> ber<span class="searchterm3">doa</span> kepada-Ku, Aku kabulkan, siapa yang meminta-Ku, Aku beri, dan siapa <span class="searchterm4">yang</span> minta ampunan pasti Aku ampuni.”</i> (H.r. Muslim) <br />
-<b>Kedua</b>, mengangkat tangan<br />
Ibn Abbas <i>radliallahu ‘anhu</i> <span class="searchterm2">mengatakan</span>, bahwa Nabi <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i> ketika ber<span class="searchterm3">doa</span>, beliau menggabungkan kedua telapak tangannya dan mengangkatnya setinggi wajahnya (wajah menghadap telapak tangan). (H.r. Thabrani)<br />
-<b>Ketiga,</b> Menghadap kiblat dan mengangkat tangan<br />
Dari Jabir <i>radliallahu ‘anhu</i>, bahwa Nabi <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i> ketika berada di padang Arafah, beliau menghadap kiblat, dan beliau terus ber<span class="searchterm3">doa</span> sampai matahari terbenam. (H.r. Muslim)<br />
-<b>Keempat</b>, dengan suara lirih dan tidak dikeraskan.<br />
Allah berfirman,<br />
<div class="arab">وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلًا</div><i>“Janganlah kalian mengeraskan <span class="searchterm3">doa</span> kalian dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu.”</i> (Q.s. Al-Isra: 110)<br />
-<b>Kelima,</b> Tidak dibuat bersajak.<br />
Doa <span class="searchterm4">yang</span> terbaik adalah <span class="searchterm3">doa</span> <span class="searchterm4">yang</span> ada dalam Alquran dan sunnah.<br />
Allah juga berfirman,<br />
<div class="arab">ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ</div><i>“Ber<span class="searchterm3">doa</span>lah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang <span class="searchterm4">yang</span> melampaui batas.”</i> (Q.s. Al-A’raf: 55)<br />
Ada <span class="searchterm4">yang</span> <span class="searchterm2">mengatakan</span>: maksudnya adalah berlebih-lebihan dalam membuat kalimat <span class="searchterm3">doa</span>, dengan dipaksakan bersajak.<br />
-<b>Keenam</b>, Rasululloh saw bersabda, <br />
<div class="arab">إذا صلى أحدكم فليبدأ بتحميد ربه جل وعز والثناء عليه ثم ليصل على النبي صلى الله عليه وسلم ثم يدعو بما شاء</div><i>“Apabila kalian berdoa, hendaknya dia memulai dengan memuji dan mengagungkan Allah, kemudian bershalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian ber<span class="searchterm3">doa</span>lah sesuai kehendaknya.”</i> (H.r. Ahmad, Abu Daud dan dishahihkan al-Albani)<br />
-<b>Ketujuh,</b> memperbanyak taubat dan memohon ampun kepada Allah.<br />
Diriwayatkan bahwa ketika terjadi musim kekeringan di masa Umar bin Khatab, beliau meminta kepada Abbas untuk berdoa. Ketika ber<span class="searchterm3">doa</span>, Abbas <span class="searchterm2">mengatakan</span>, “Ya Allah, sesungguhnya tidaklah turun musibah dari langit kecuali karena perbuatan dosa. dan musibah ini tidak akan hilang, kecuali dengan taubat…”<br />
<br />
semoga dalam melaksanakan suatu ibadah kita bisa sesuai dengan Al Qur'an dan As sunah agar ibadah kita bisa diterima oleh Alloh swt. dan diberi pemahaman yang baik akan agama islam. Aamiin Ya Robb.<br />
sekali lagi artikel ini bukan bermaksud menyinggung pihak tertentu, hanya sekedar berbagi pengalaman. semoga bisa diambil hikmahnya. jika ada kesalahan pada isi dan penulisan artikel ini, penulis mohon maaf. sama - sama belajar. yang menulis artikel tidak lebih baik dari yang membaca. dan kebaikan datangnya hanya dari Alloh swt.<br />
<br />
note : dalil diambil dari beberapa sumber.<br />
<br />
@_aby.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02377193684392948001noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1783217547508868354.post-85428598562472479852012-04-16T03:00:00.001-07:002012-04-16T03:08:05.884-07:00awas!! bahaya riya.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://irilaslogo.files.wordpress.com/2010/04/ikhlas-inside-pentium-3.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://irilaslogo.files.wordpress.com/2010/04/ikhlas-inside-pentium-3.png" width="158" /></a></div>Assalamu'alaikum para pembaca Muslimfriendship.<br />
Bagaimana kabar hati anda?? semoga selalu disertai iman dan keistiqomahan serta selalu merasakan ketentraman dan kebahagian dalam hidup kita dalam ridho-Nya. Aamiin.<br />
kali ini kami mencoba menshare ilmu yang telah kami dapatkan. memang pembahasan ini menarik dan kita perlu tau agar ibadah kita tidak sia - sia. ada beberapa bahaya yang mengancam didepan kita dalam beribadah kepada-Nya yaitu riya.<br />
Secara bahasa, <b><i>Riya’</i></b> adalah memperlihatkan suatu amal kebaikan kepada sesama manusia, adapun secara istilah yaitu: melakukan ibadah dengan niat dalam hati karena demi manusia, dunia yang dikehendaki dan tidak berniat beribadah kepada Allah SWT (Syeikh Ahmad Rifa’I, <i>Riayah Akhir,</i> Bab Ilmu Tasawuf, Korasan 22, halaman 3, baris 6-8, bisa juga dilihat dalam karangan beliau lainnya dalam kitab <i>Abyan al-Hawaaij</i>, Juz V, korasan 69).<br />
inilah yang perlu kita sangat berhati - hati dalam hal ini karena bisa diilustrasikan bahwasanya riya seperti semut bahkan lebih samar dari itu.<br />
riya ini disebut syirik tersembunyi dan tergolong dosa syirik kecil.<br />
Nabi SAW bersabda :“Wahai sekalian manusia, jauhilah kesyirikan yang tersembunyi!” Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, apa itu syirik yang tersembunyi?” Beliau menjawab, “Seseorang bangkit melakukan sholat kemudian dia bersungguh-sungguh memperindah sholatnya karena dilihat manusia.<br />
Itulah yang disebut dengan syirik yang tersembunyi.” [HR. Ibnu Khuzaimah dan Baihaqi] (Dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh Abu Said al-Khudry, Imam Baihaqi sama-sama meriwatkan dengan Ibnu Majah mengenai syirik yang tersembunyi ini.).<br />
dan begitu pula orang yang bersedekah namun dengan bertujuan untuk disebut sebagai orang yang dermawan dan malah sampai mengungkit - ngungkit sedekah dan menyakiti perasaan orang lain maka ini termasuk dari riya.<br />
<div style="text-align: justify;">Dalam surah al-baqarah ayat 264 Allah berfirman:</div><h2 align="center" style="text-align: right;"><b>يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْأَذَى كَالَّذِي يُنْفِقُ مَالَهُ رِئَاءَ النَّاسِ </b></h2><div style="text-align: justify;">“Wahai orang-orang yang beriman, Jangan rusakkan (pahala amal) sedekah kamu dengan perkataan membangkit-bangkit dan (kelakuan yang) menyakiti, seperti (rusaknya pahala amal sedekah) orang yang membelanjakan hartanya karena hendak menunjuk-nunjuk kepada manusia <i>(riya’)</i>…”.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">intinya sesungguhnya ibadah kita harus ditujukan untuk Alloh swt tidak untuk yang lain, seperti untuk mencari pujian, kehormatan oleh seseorang, untuk hal - hal yang besifat keduniaan. </div><div style="text-align: justify;">semoga kita terhindar dari riya. aamiin Ya Robbal'alamiin.</div><div style="text-align: justify;">memang lawan dari riya adalah ikhlas karena ikhlas adalah kunci dalam beribadah, dengan menyertakan keikhlasan dalam beribadah insyaAlloh akan menumbuhkan rasa ketentraman dalam hati dan bisa merasakan nikmatnya dalam beribadah serta mendapatkan keridhoan dari - Nya. </div><div style="text-align: justify;">jika yang kita inginkan hanya keindahan kehidupan di dunia maka kita akan mendapatkannya namun kita tidak akan mendapatkan kebahagiaan diakherat. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Allah SWT berfirman dalam surat Asy-Syuura ayat 20:</div><h2 align="center" style="text-align: right;"><b>مَنْ كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الْآَخِرَةِ نَزِدْ لَهُ فِي حَرْثِهِ </b></h2><h2 align="center" style="text-align: right;"><b>وَمَنْ كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الدُّنْيَا نُؤْتِهِ مِنْهَا وَمَا لَهُ فِي الْآَخِرَةِ مِنْ نَصِيبٍ</b></h2><div style="text-align: justify;">“Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat, akan Kami tambah keuntungan itu baginya, dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia, Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat”.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">semoga kita selalu dimudahkan untuk melakukan kebaikan dan dimudahkan untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi serta dimudahkan untuk menjauhi segala larangan-Nya. Aamiin Ya Robbal'alamiin.</div><br />
<div style="text-align: justify;">coretan yang begitu singkat ini semoga bisa menyadarkan diri penulis sendiri khususnya dan semoga bermanfaat untuk para pembaca. jika ada salah dalam isi dan penulisan artikel kami mohon maaf dan sesungguhnya kebenaran datangnya hanya dari Alloh swt. jangan bosan - bosan membaca dan jangan bosan - bosan kunjungi muslimfriendship.blogspot.com. ^_^. semoga bisa menambah wawasan ilmu agama kita. Aamiin.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">@_aby</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02377193684392948001noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1783217547508868354.post-31837771795024026522012-04-06T23:26:00.001-07:002012-04-06T23:31:46.313-07:00Fenomena sms yang beredar.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.promptenglish.com/wp-content/uploads/2011/12/beautiful-sms.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="170" src="http://www.promptenglish.com/wp-content/uploads/2011/12/beautiful-sms.jpg" width="200" /></a></div><br />
assalamu'alaikum para pembaca muslimfriendship.... ^_^.<br />
sekedar sharing pengalaman dan sedikit ilmu yang akan kami sampaikan terutama untuk diri pribadi yang pertama dan untuk para pembaca. semoga bisa bermanfaat yaa??:) <br />
<br />
mmm.... pernah tidak teman - teman mendapatkan sms tentang amanah - amanah gitu tapi diakhir sms ada kata - kata sumpah atau doa - doa yang apabila kita tidak mengirimkan sms tersebut kita akan terkena musibah sampai beberapa tahun atau kita akan terkena sial dihari itu juga?? bacanya dan dengernya sih ngeri juga yaa??<br />
bagaimana kita harus menyikapi sms - sms seperti itu??<br />
jika kita teliti dan pahami memang sms yang berisi peringatan atau nasehat itu baik dan bagus namun jika akhir - akhirnya ada beberapa kata - kata yang mungkin mendoakan keburukan kepada seorang muslim seperti kata - kata "kirimkan ke 10 teman anda,jika dikirimkan maka anda akan mendapatkan rizky yang melimpah, jika tidak dikirimkan sms ini maka anda akan mendapatkan musibah sampai usia beberapa tahun kedepan". ini yang harus kita waspadai, karena jika kita mempercayai hal tersebut ditakutkan bahwa sms tersebutlah yang dapat memberikan manfaat ataupun mudharat bagi kita. iya kan??<br />
dan seharusnya sebelum mengirim sms tersebut apakah sudah ada dalil yang menjelaskan bahwa sms tersebut jika tidak dikirim akan mendapatkan musibah??.. menurut kami itu aneh. memang dalam nasehat - saling menasehati itu baik, memang diharuskan kita saling nasehat menasehati dalam kebenaran dan kesabaran namun apakah Rasul dulunya dalam menasehati atau berwasiat kepada sahabatnya atau istrinya dengan embel - embel "jika kalian tidak menyampaikan ini kalian akan mendapatkan musibah sampai bertahun - tahun". sebenarnya memang jika kita telusuri apabila tidak menyampaikan akan kebenaran yang ada ataupun menyembunyikan kebenaran seperti halnya ahli kitab yang menyembunyikan kebenaran akan datangnya Muhammad sebagai Rasul yang terakhir maka Alloh menjanjikan adzab kepada mereka. namun disini posisi kita sebagai seorang muslim dalam nasehat menasehatipun dalam kebenaran dan kesabaran namun penuh hikmah. tidak disuruhpun oleh seseorang yang memberikan nasehat jika mendapatkan kebenaran dituntut untuk menyampaikannya semampu kita.<br />
Rasul bersabda" jika kamu menemui kemungkaran maka cegahlah dengan tangan, jika tidak mampu maka dengan lisan dan jika tidak mampu maka cegahlah dengan hati(ingkari dengan hati), sesungguhnya itulah selemah - lemah iman"<br />
namun fenomena sms - sms yang banyak beredar mengandung doa yang mungkar kepada sahabat muslim sendiri jika tidak meruskan sms tersebut dalam jumlah yang ditentukan maka akan mendapatkan musibah. dan ditakutkan mereka takut jika tidak mengirimkan sms tersebut akan mendapatkan musibah. dan ini menandakan bahwa ada perasaan bahwa sms tersebutlah yang mendatangkan kebaikan ataupun keburukan pada nasibnya.<br />
dan perlu diketahui kita sebagai seorang muslim bahwa yang harus kita yakini hanya Allohlah yang memiliki kekuasaan akan hal tersebut. Allohlah yang memberikan rizki ataupun cobaan kepada setiap hamba-Nya sampai binatang melatapun Allohlah yang memberi rizky.<br />
<span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Allah Swt ber</span><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">firman </span><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">:</span><br />
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; margin-right: -2.9pt; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 16pt; line-height: 115%;">وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الأرْضِ إِلا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ (٦)</span><span dir="LTR" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 16pt; line-height: 115%;"></span></div><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Artinya: <i>“Dan tidak ada sesuatu binatang melata pun di bumi ini, melainkan Allahlah yang memberi rezekinya.”</i>(QS Hud : 6 )</span><br />
<br />
sesungguhnya Alloh yang Maha Perkasa dan Maha Kuasa atas segala sesuatu.<br />
mungkin kita perlu berhati hati dalam menghadapi fenomena - fenomena sms yang beredar seperti yang sudah kami jelaskan, kita harus benar - benar selektif dan menfilter apakah ada dalil yang jelas yang menerangkan hal tersebut. bukannya su'udzon namun agar kita bisa lebih hati - hati.<br />
<br />
<span style="font-size: medium;">قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ١</span><br />
<span style="font-size: medium;">اللَّهُ الصَّمَدُ ٢</span><br />
<span style="font-size: medium;">لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ٣</span><br />
<span style="font-size: medium;">وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ ٤</span><br />
<br />
Artinya:<br />
1. Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa.<br />
2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.<br />
3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,<br />
4. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."<br />
<br />
hanya kepada Allohlah kita harus bergantung, sesungguhnya rizky ataupun cobaan itu datangnya dari Alloh dan tidak ada orang ataupun jin bisa mencelakakan seseorang kecuali atas izin Alloh.<br />
<br />
jika ada salah pada penulisan atau isi artikel ini, penulis mohon maaf. semoga postingan kali ini bisa bermanfaat dan ada benarnya datangnya hanya dari Alloh swt. jangan bosan - bosan ya untuk membaca ??:)<br />
<br />
@_abyAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/02377193684392948001noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1783217547508868354.post-52221410126782597372012-04-06T00:48:00.001-07:002012-04-06T00:50:00.643-07:00Galau..??.. nda dech....<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRzYdLMLPzgPw6jYY-Lw7yf3iHzsPEaLPmKdil4Ll27IiI_87lGbJIpqDHXqnNiR-AqO35chzH74OXXkchJg4631NgY3rfrGH8IASOxp-PsPSIc4BtOnFtHcd_TMeLDNDaA0_VO508Djo/s320/resah.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="156" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRzYdLMLPzgPw6jYY-Lw7yf3iHzsPEaLPmKdil4Ll27IiI_87lGbJIpqDHXqnNiR-AqO35chzH74OXXkchJg4631NgY3rfrGH8IASOxp-PsPSIc4BtOnFtHcd_TMeLDNDaA0_VO508Djo/s200/resah.jpg" width="200" /></a></div> Assalamu'alaikum para pembaca muslimfriendship......^_^<br />
<br />
bagaimanakah kabar hati anda??<br />
masih istiqomah kah?? atau sedang futur??<br />
jangan khawatir teman.. memang fenomena naik turunnya iman didalam hati kita itu wajar,, tapi jangan sampai terus - terusan yaaa??... bahaya juga si kalo terus terusan... yuk kita saling berbagi nasehat...:)<br />
mungkin anak muda sekarang bilangnya tuh "lagi galau"...hehe<br />
memang namanya juga hati itu memang harus terus dijaga, mungkin karena berbagai cobaan hidup dan banyak pikiran kali ya jadi terkadang hati ini ngrasa deh yang namanya galau.<br />
baiknya gimana ya kalo lagi terserang penyakit galau?? tapi sebelumnya pada tau gak sih galau apaan??<br />
definisi galau itu apa sih??... menurut saya sih galau itu adalah munculnya perasaan resah dan bimbang yang membuat hati menjadi tidak tenang karena something. jadi kita sebagai seorang muslim harus tau donk bagaimana sih mengatasinya. kemana kita akan bersandar saat ada perasaan bimbang?? mungkin karena berbuat maksiat sehingga hati kita menjadi resah ataupun ada banyak pikiran yang menggajal dihati kita. nah ini perlu ditindak lanjuti agar kegalauan itu lepas dari diri kita,, karena kalau dah ngrasa yang namanya galau tuh timbul rasa males melakukan suatu aktivitas atau malah negative thinking yah??..(hehe.. pengalaman nih)..<br />
mungkin ada beberapa resep bagi para anak muda muslim khususnya yang lagi galau:<br />
-banyak mengingat Alloh atau dzikir.<br />
-membaca Al Qur'an.<br />
-shodaqoh ataupun infak.<br />
-dan tak lupa memohon ampun kepada Alloh dari dosa - dosa kita. dengan itu insyaAlloh hati kita akan menjadi tentram.<br />
- positive thinking juga perlu lho karena yang namanya berpikir sehat akan membawa ketenangan juga lho.. coba ja dech teman...<br />
<br />
semoga bisa bermanfaat ya postingan kali ini... tetep semangat...oke??:)<br />
dan penulis juga memohon maaf jika ada kesalahan pada isi dan penulisan artikel. yang menulis tidak lebih baik daripada yang membaca. hanya sekedar sharing dan menasehati diri sendiri khususnya. ada benarnya datangnya hanya dari Alloh swt.<br />
<br />
@_abyAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/02377193684392948001noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1783217547508868354.post-11398293195221361642012-04-03T00:37:00.004-07:002012-04-03T00:54:06.382-07:00Anda Perlu Tau.....<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEif3xJ8kiXCW5Vypoe2L9lp11Aj9ku_4Zi5TjhwUUfdpGizKPgO9vWI17d9uXeGX0FiMhtzVYKJU-p8F4oWZZse2hpiOgs3f9L49KtkPPoFmR3mEYnNqtYBMCvHJe4CLPnhHD9p9jGA6ak7/s1600/culture.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEif3xJ8kiXCW5Vypoe2L9lp11Aj9ku_4Zi5TjhwUUfdpGizKPgO9vWI17d9uXeGX0FiMhtzVYKJU-p8F4oWZZse2hpiOgs3f9L49KtkPPoFmR3mEYnNqtYBMCvHJe4CLPnhHD9p9jGA6ak7/s1600/culture.jpg" width="200" /></a></div>Dalam suatu wilayah ada kebudayaan yang pasti akan kita temui seperti tradisi - tradisi adat atau masyarakat menyebutnya adat tradisional. di setiap wilayah menggembor - gemborkannya seolah - olah tidak ingin hilang di dalam kehidupan sehari - hari. namun jika adat atau kebudayaan tradisional yang dibangga - banggakan seolah - olah membutakan nilai ketauhidan atau menyimpang dari syar'i maka ini yang seharusnya perlu kita luruskan. dikarenakan banyak masyarakat menganggap jika adat yang biasa dilakukan dihilangkan maka akan mendatangkan kemudharatan dan sebaliknya masyarakat meyakini keberkahan akan datang jika melakukan adat tradisional tersebut. adat tradsional disini saya uraikan bersifat universal, karena bisa kita simpulkan sendiri dan kita akui banyak adat tradisional di negeri kita yang banyak menyimpang dari nilai ketauhidan dan syar'i. seperti kebiasaan para petani didaerah tertentu yang selalu menyelenggarakan adat istiadatnya dan meyakini dengan melakukan semua hal itu dapat memberikan keberkahan lebih. kemudian disuatu daerah tertentu(tidak saya sebutkan) ada yang sampai mengagungkan kerbau ataupun sapi dengan membawa kotorannya agar bisa mendapatkan keberkahan. secara logika saja itu suatu yang menjijikan. islam tidak mengajarkan hal yang demikian hanya dengan dibungkus dengan perkataan indah kesyirikan diganti dengan adat istiadat yang katanya indonesia sebagai negeri yang penuh dengan budaya namun jika budaya yang ada mengarah kepada kesyirikan maka sangat berbahaya bagi umat islam atau orang awam terutama anak -cucu kita yang mungkin berada ditengah - tengah lingkungan tersebut tidak menutup kemungkinan mengikuti adat - adat tersebut karena pengaruh internal ataupun dari lingkungan sekitar. mungkin juga hanya karena menginginkan rating dari negara lain bahwa negara kita terkenal dengan berbagai budayanya sampai tidak menentukan batas pada kebudayaannya sendiri, yang ditakutkan adalah terjebak dalam kesyirikan dan si pelaku tidak sadar akan hal itu,Na'udzubillah. <br />
dosa syirik sangat berbahaya, Alloh berfirman dalam Q.S. An Nisa ayat 48 disebutkan :<br />
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا<br />
<br />
Artinya: Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.<br />
<br />
Sebagian ulama menafsirkan “Allah tidak akan mengampuni dosa syirik” dengan mengatakan bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan mengampuni dosa syirik yang dibawa mati.<br />
<br />
seandainya saja mati dengan membawa dosa syirik apa yang akan kita perbuat. tidak ada kesempatan lagi bagi kita untuk bertaubat. dengan memahami dan meneliti apa yang ada di daerah sekitar kita dan membentengi diri dari hal - hal yang bisa membawa arus kesyirikan maka itu sangat perlu dilakukan pada diri kita.<br />
dan sesungguhnya keberkahan, cobaan, rezeki, semua itu Alloh yang memberikan. patutlah kita bersandar hanya kepada-Nya dan meminta pertolongan hanya kepada-Nya. jangan meminta pertolongan selain kepada-Nya yang diluar akal logic manusia.<br />
<br />
wallahua'lam bissawab.<br />
<br />
artikel ini tidak bermaksud untuk menyinggung pihak manapun. jika ada kesalahan pada isi dan penulisan artikel ini, penulis mohon maaf. jika ada salahnya dari diri sendiri dan sesungguhnya kebenaran datang hanya dari Alloh swt. semoga bisa bermanfaat. <br />
<br />
@_abyAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/02377193684392948001noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1783217547508868354.post-11736107311541700002012-03-27T00:16:00.001-07:002012-04-03T00:54:31.193-07:00Laa Tahzan...Pasti Ada Jalan...<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-clfpCARjmF7WzUeaeJAz8rTIJ8LHfFe1_8bGCXLPagjNynWwMAxzS12c6E8GO58sIcY7yUucH9wYtMQykOWmtFDvDKJGyvJfAHvcAVpSLryphjuaDcTSxpH0GC5WEp2vCvr38IV1RGKM/s1600/d.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="165" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-clfpCARjmF7WzUeaeJAz8rTIJ8LHfFe1_8bGCXLPagjNynWwMAxzS12c6E8GO58sIcY7yUucH9wYtMQykOWmtFDvDKJGyvJfAHvcAVpSLryphjuaDcTSxpH0GC5WEp2vCvr38IV1RGKM/s320/d.jpeg" width="320" /></a></div><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Saat kerja keras belum membuahkan hasil...<br />
saat keringat yang mengucur serasa tak dihargai orang lain...<br />
saat nasehat disalah artikan dan diacuhkan...<br />
saat perbuatan baik dikucilkan...<br />
disitulah keikhlasan diuji...<br />
disitulah kesabaran diuji...<br />
<br />
sesungguhnya keikhlasan tidak memandang bagaimana reaksi dari orang lain atas kebaikan yang kita perbuat... <br />
dan sabar bukan berarti ada batasnya,, namun sebenarnya kita sendirilah yang membatasinya...<br />
setiap cobaan yang datang,, setiap permasalahan yang hadir,, setiap kesulitan yang kita temui dalam kehidupan terkadang memang terasa menyempitkan dada... kadang kita merasa sulit untuk bisa melaluinya... <br />
namun..<br />
kata "sulit" bukan berarti tidak ada jalan sedikitpun untuk melaluinya,, bukan berarti sulit itu selalu menemui jalan buntu dan berhenti dimana kita hanya bisa berdiam diri disana. <br />
sulit masih tersedia jalan - jalan yang lain untuk melaluinya.. hanya diri kitalah yang mengerti jalan mana yang harus kita lalui dengan berusaha, tidak menyerah, berprasangka baik kepada Alloh dan berdoa.<br />
dan masih banyak orang yang ada dibawah kita yang mungkin lebih berat cobaan yang mereka alami.<br />
Alloh berfirman :<br />
<br />
وَ لَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَ الْجُوْعِ وَ نَقْصٍ مِّنَ الْأَمَوَالِ وَ الْأنْفُسِ وَ الثَّمَرَاتِ وَ بَشِّرِ الصَّابِرِيْنَ<br />
<br />
Dan sesungguhnya akan Kami beri kamu percobaan dengan sesuatu dari ketakutan dan kelaparan dan kekurangan dari harta benda dan jiwa-jiwa dan buah buahan; dan berilah kabar yang gembira kepada orang yang sabar.(QS.Al Baqoroh : 155).<br />
<br />
yakinlah bahwa tidak hanya kita yang mendapat cobaan namun Alloh sudah berfirman bahwa setiap orang akan diberi cobaan. kenapa Alloh memberi cobaan kepada hambanya??<br />
Sebenarnya Alloh ingin menguji iman kita,, dan untuk menguji mana orang - orang yang benar - benar beriman kepada Alloh. <br />
dan minta tolonglah kepada Alloh untuk bisa melalui cobaan yang dihadapi.<br />
<br />
Alloh berfirman :<br />
<br />
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَ الصَّلاَةِ إِنَّ اللهَ مَعَ الصَّابِرِيْن<br />
<br />
Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan dengan sabar dan shalat; sesungguhnya Allah adalah beserta orang-orang yang sabar.(Al Baqoroh :153)<br />
<br />
dan orang - orang beriman jika menemui musibah maka dia yakin betul bahwa ini adalah sebagai ujian imannya dan Alloh memiliki rencana untuk memberikan hikmah dan hidayahnya dibalik cobaan yang dialami. <br />
<br />
اَلَّذِيْنَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ قَالُوْا إِنَّا ِللهِ وَ إِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ<br />
<br />
(Yaitu) orang-orang yang apabila menimpa kepada mereka suatu musibah, mereka berkata: Sesungguhnya kita ini dari Allah, dan sesungguhnya kepadaNyalah kita semua akan kembali.(Al Baqoroh :156) <br />
<br />
dan balasan bagi orang - orang yang mampu bersabar dijelaskan pada ayat selanjutnya pada Q.S. Al Baqoroh ayat 157 yang berbunyi:<br />
أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ وَ رَحْمَةٌ وَ أُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُوْنَ<br />
<br />
Mereka itu, akan dikurniakan atas mereka anugerah-anugerah dari Tuhan mereka dan rahmat, dan mereka itulah orang-orang yang akan mendapat petunjuk. <br />
<br />
dan yang perlu ditanamkan pada diri kita jika menemui cobaan adalah yang terdapat pada Q.S. Ibrahim ayat 7 sebagai ayat motivasi dan penenang hati bagi kita yaitu : <br />
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Aku akan menambah nikmat-Ku kepadamu dan jika kamu mengingkari nikmat-Ku, sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”<br />
<br />
semoga kita termasuk orang - orang yang sabar dan syukur dalam menjalani liku -liku kehidupan ini.aamiin Ya Robb.<br />
laa tahzan... pasti ada jalan saudaraku.<br />
<br />
semoga bermanfaat. semoga atikel ini bisa bermanfaat untuk para pembaca dan diri saya pribadi. coretan ini ditujukan khususnya kepada diri saya pribadi yang masih belajar di universitas kehidupan yang penuh cobaan namun terdapat ribuan hikmah dan hidayah yang akan kita dapatkan.InsyaAlloh. mohon maaf atas kesalahan pada diri saya pribadi dan jika ada kesalahan pada penulisan artikel atau isi. penulis mohon maaf. sessungguhnya kebenaran datang hanya dari Alloh swt. salam ukhuwah islamiyah. <br />
<br />
<br />
@_abyAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/02377193684392948001noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1783217547508868354.post-6219177794376542842012-03-26T03:59:00.003-07:002012-04-03T00:54:58.293-07:00Tanyakan pada diri anda..??<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://sebelumsaatini.files.wordpress.com/2011/02/tanda-tanya.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://sebelumsaatini.files.wordpress.com/2011/02/tanda-tanya.jpg" width="320" /></a></div><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
terkadang hati ini bimbang dengan kehidupan yang kita jalani.<br />
terkadang hati ini tak tentu arah karena frekuensi iman yang selalu berganti.<br />
dan terkadang kita merasa jauh dari Sang Pencipta karena maksiat yang sering dilakukan.<br />
<br />
setelah kau mengetahui bahwa apa yang terjadi pada dirimu disaat - saat merasakan hal yang seperti itu,, apa yang akan kau lakukan??... apa kau hanya berdiam diri, menyendiri,, dan tak melakukan sedikit tindakan apapun untuk bangkit dari keterpurukan imanmu??..<br />
<br />
apa jangan - jangan kau merasa terbiasa dengan kefuturan imanmu??<br />
<br />
disaat inilah kita butuh berfikir dari mana kita hadir didunia,, unutk apa kita hidup,, dan setelah kehidupan kita selesai apakah semua berakhir begitu saja??..<br />
tentu TIDAK.<br />
Alloh berfirman :<br />
"Tidakkah mereka menyangka bahawa mereka akan dibangkitkan (hidup semula sesudah mati)?"(Al-Mutaffifeen:4)<br />
<br />
apa kau hendak berlari ke tempat yang tidak akan diketahui oleh siapapun setelah datangnya hari yang sangat berat karena semua perbuatan yang kita lakukkan akan dipertanggung jawabkan??<br />
Alloh berfirman:<br />
"(Maka) pada hari itu, berkatalah manusia (yang ingkarkan hari kiamat): “Ke manakah hendak melarikan diri?"(Al-Qiamat:10)<br />
<br />
sesungguhnya Alloh Maha Mengetahui apapun yang tersembunyi maupun yang tidak tersembunyi. inilah nasehat bagi kita agar selalu untuk mawas diri dan memikirkan matang - matang tindakan yang akan kita lakukan sebelum kita melakukannya agar kita tidak menyesal dan tidak termasuk orang - orang yang rugi.<br />
Alloh berfirman:<br />
"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat-menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran” (QS.Al-‘Ashr:1-3)."<br />
<br />
semoga bermanfaat untuk para pembaca blog muslimfriendship. nasehat ini ditunjukkan khususnya untuk penulis dan semoga bermanfaat juga bagi para pembaca jika ada khilaf dan salahnya penulis mohon maaf.<br />
@_abyAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/02377193684392948001noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1783217547508868354.post-67843739589520598252012-03-25T02:26:00.002-07:002012-04-03T00:55:19.256-07:00wahai jiwa yang lemah...<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://ceritateladan.com/wp-content/uploads/2011/10/taubat-nasuha-600x400.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="http://ceritateladan.com/wp-content/uploads/2011/10/taubat-nasuha-600x400.jpg" width="320" /></a></div>indah hati saat kita bisa melihat segala sesuatu dengan hati yang bersih..<br />
indah mata saat kita bisa menahan pandangan dari sesuatu yang tidak di ridho-Nya.<br />
indah telinga saat kita tidak mendengar sesuatu ucapan yang bisa mendatangkan murka - Nya.<br />
indah lisan saat kita bisa menahan dari mengucapkan sesuatu hal yang bisa menyakiti orang lain dan mendatangkan murka - Nya.<br />
<br />
kesejukkan hati disaat kita bisa merasakan manisnya iman dan bergetar hati kita saat mendengar lantunan ayat Suci Al Qur'an.<br />
kesejukkan mata disaat kita mampu bisa melihat orang yang disekitar kita bahagia karena kita bisa membuat mereka selalu bahagia disamping kita.<br />
<br />
wahai jiwa yang lemah... bangkitkan semangatmu untuk selalu memperkuat jiwamu dengan menambahkan iman didalam hatimu dengan berbagai cara yang telah diberikan jalan sesuai jalan Rasululloh saw yang telah diajarkan kepada umatnya. jangan kau ambil jalan kebid'ahan dalam berupaya menambah keimanan karena itu bukan jalan yang diajarkan rasulmu walaupun kau akan merasa berpahala dalam melakukannya.<br />
<br />
ibarat komputer jiwa adalah sistem operasi yang butuh maintance. kau membutuhkan anti virus untuk sistem operasimu agar tidak mudah terserang virus yang bisa merusak sistem kerja dari sistem operasimu. kau butuh firewall untuk menahan serangan dari para hacker ataupun cracker. kau butuh charger agar daya yang tersimpan pada komputermu tetap stabil dan bertambah jika daya mulai menurun. <br />
<br />
jadikan iman sebagai anti virus didalam jiwamu agar jiwa ini memiliki perisai dari hal -hal yang bisa membuat lemah jiwamu untuk mendekatkan diri kepada - Nya.<br />
jadikan mencari ilmu sebagai firewall sebagai perisai didalam dirimu agar engkau tidak mudah dipermainkan hawa nafsu dari syaiton yang bisa merusak akhlakmu dan agar tidak mudah percaya dengan perkataan orang yang tidak berilmu dan tidak bertanggung jawab atas perkataan mereka sehingga kau mudah saja terombang ambing dengan perkataan mereka dan mudah dipermainkan oleh mereka.<br />
jadikan teman - teman yang sholeh itu sebagai charger bagi imanmu karena dengan berteman dengan mereka imanmu akan senantiasa terjaga.<br />
<br />
tulisan ini ditunjukkan untuk diri pribadi penulis. semoga bisa bermanfaat untuk orang lain yang membaca. sama - sama belajar. sharing and sharing again. semoga bermanfaat.sampaikan walau satu ayat. mohon maaf atas segala kesalahannya. sesungguhnya kebenaran datangnya hanya dari ALloh swt. salam ukhuwah islamiyah.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02377193684392948001noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1783217547508868354.post-63361023375471112532012-03-24T02:37:00.001-07:002012-03-27T00:54:22.018-07:00Mari bermuhasabah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhS4MnM2XaNCtpJ9jBYdCx_V73ZYpIsCvhcku_L__FJCcFqOCTBsB3X-_itVNAefdubZmrCRJytLvapa5osYzci-cdhkI0em5lpOPChJv_ar1OXC-863HeTT-eybyOCJDqK5ixCEFtTCNM/s1600/cermin.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="300" width="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhS4MnM2XaNCtpJ9jBYdCx_V73ZYpIsCvhcku_L__FJCcFqOCTBsB3X-_itVNAefdubZmrCRJytLvapa5osYzci-cdhkI0em5lpOPChJv_ar1OXC-863HeTT-eybyOCJDqK5ixCEFtTCNM/s1600/cermin.jpg" /></a></div><br />
Saat kita mulai resah dengan keadaan yang ada....<br />
<br />
saat kita disibukkan dunia...<br />
<br />
saat dunia seperti tak memihak kepada kita...<br />
<br />
kemana kau harus berlari??<br />
<br />
kepada siapa kau harus mengadu??<br />
<br />
kita mengakui bahwa kita memiliki Robb yang menciptakan kita...<br />
<br />
kita mengakui bahwa semua alam ini ada yang menciptakannya...<br />
<br />
namun apakah kita sering menyadari bahwa kita sering lalai dengan gemerlap dunia yang penuh dengan keindahan fatamorgana.<br />
<br />
beruntunglah bagi orang - orang yang selalu meyadari semua itu, karena dengan menyadari hakekat kehidupan di dunia hanya sebuah keindahan fatamorgana maka kita akan selalu bermuhasabah untuk menjadi pribadi yang memiliki kualitas yang tinggi.<br />
<br />
beruntunglah bagi orang - orang yang bisa menyadari kesalahannya dan kembali ke jalan Nya. <br />
<br />
banyak orang yang melakukan kesalahan namun mereka beranggapan bahwa mereka diatas kebenaran.<br />
<br />
dan banyak pula orang - orang melakukan kesalahan dan merekapun menyadari bahwa apa yang mereka lakukan itu salah namun mereka terus membanggakan diri dengan apa - apa yang telah mereka perbuat. na'udzubillah.<br />
<br />
maka dimanakah posisi kita sekarang??<br />
<br />
bagaimana dengan diri kita sekarang??<br />
<br />
apakah kita merasa sudah menjadi manusia yang soleh dan solehah??<br />
<br />
apakah kita sudah merasa cukup dengan keadaan kita sekarang??<br />
<br />
TIDAK!!!<br />
<br />
bercerminlah wahai hamba Alloh.. <br />
<br />
lihatlah diri kita yang lemah... <br />
<br />
lihatlah apakah yang kita miliki akan kekal nan abadi??..<br />
<br />
dan apa kita merasa bangga dengan apa yang kita miliki sekarang??<br />
<br />
semua hanyalah fana,,, Alloh kapan saja bisa mengambil apapun yang ada pada diri kita... <br />
<br />
marilah kita bersama - sama saling mengingatkan wahai hamba Alloh.. kita saling membutuhkan untuk saling menasehati.<br />
<br />
menasehati dalam menetapi kesabaran dan kebenaran. <br />
<br />
marilah saling berta'awun untuk meraih satu tujuan yang sama di dalam agama yang yang penuh rahmat dan keindahan yaitu ISLAM.<br />
<br />
marilah kita bermuhasabah bersama - sama.<br />
<br />
Imam Turmudzi meriwayatkan ungkapan Umar bin Khattab: Hasibu anfusakum qobla an tuhasabu. “Hisablah (evaluasilah) diri kalian sebelum kalian dihisab dan berhiaslah (bersiaplah) kalian untuk hari aradh akbar (Yaumul Hisab). <br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
astaghfirrullohal'adzim.<br />
<br />
saya hanya diri yang lemah. goresan tulisan ini semoga bisa bermanfaat. aamiin<br />
<br />
yang menulis tidak lebih baik dari yang membaca.<br />
<br />
mohon maaf atas segala kekurangannya.<br />
<br />
semoga kita bisa terus bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi.<br />
<br />
aamiin Ya Robbal'alamiin.<br />
<br />
jika ada benarnya dari Alloh swt dan jika ada salahnya dari diri sendiri.<br />
<br />
Salam Ukhuwah Islamiyah.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02377193684392948001noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1783217547508868354.post-84513588528872800682012-03-24T02:32:00.004-07:002012-04-03T00:55:51.336-07:00muhasabah waktu<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifrmxLNQtUzJ5BZDJoNEi-8K0SzCWzL26zw6HXUMS9kmJF9VcinFq8k4qKEmewv7QGuej9xl5SsxAake2D02HNNXNV836gydzo6UJ8lafR4DUG1yc3QH7cWnjA0KkSgifallFKXE_BEhk/s1600/Water-Powered+Clock.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifrmxLNQtUzJ5BZDJoNEi-8K0SzCWzL26zw6HXUMS9kmJF9VcinFq8k4qKEmewv7QGuej9xl5SsxAake2D02HNNXNV836gydzo6UJ8lafR4DUG1yc3QH7cWnjA0KkSgifallFKXE_BEhk/s320/Water-Powered+Clock.jpg" width="301" /></a></div>Jauh aku berjalan pulang dari mengerjakan tugas kuliahku, terdengar naungan adzan ashar memanggilku. saat ku mulai melangkahkan langkahku beranjak pergi seusai dari masjid ku melihat seorang anak balita sedang asiknya memainkan keranjang burung yang berukuran kecil miliknya. coba jika kita perhatikan dan kita mencoba flash back pada kehidupan kita mungkin dulunya kita seperti anak balita tadi yang lugu, lucu, dan belum mengerti apa - apa akan arti kehidupan. yang dipikirkan adalah kesenangan, dan bermain. seperti itulah kita dulu, namun jika kita lihat dari kehidupan sekarang yang sedang kita jalani maka apakah kita berfikir bahwa kita sudah masuk usia baligh dan kita sudah tak seperti anak kecil lagi. itu tandanya bahwa semua perbuatan baik ataupun buruk maka kita sendiri yang akan menanggungnya, celaka atau bahagia, sedih ataupun senang nantinya. namun yang kita resahkan dan yang kita sesalkan adalah betapa ruginya kita jika sampai saat ini hati kita masih belum terbuka dan selalu menolak akan datangnya hidayah yang menghampiri kita. kita akan berfikir untuk apa dan bagaimana dengan umur kita yang digunakan selama ini. Alloh berfirman:<br />
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat-menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran” (QS. Al-‘Ashr:1-3). <br />
Wal ’Ashri (demi masa). Ayat ini dimulai dengan sumpah Allah Swt dengan menyebut masa. Itu artinya, Allah memberikan peringatan kepada kita agar betul-betul, berhati-hati, menghadapi waktu ini. Bila kita tidak berhati-hati menghadapinya, waktu akan mencelakai kita. Bila kita berhati-hati menghadapinya, waktu akan menyelamatkan kita, tergantung bagaimana kita memamfaatkannya waktu.<br />
Innal Insana (sesungguhnya manusia). Kalimat ini meliputi jenis manusia, baik manusia yang hidup 2000 tahu yang lalu maupun 2000 tahun yang akan datang; manusia yang hidup sekarang dipenjuru dunia. Semua manusia hakikatnya ciptaan Allah, diberi akal, diberi kalbu, diberi perasaan, dan diberi nikmat sehat.<br />
Lafii husrin (benar-benar dalam kerugian). “Lam” di sini artinya “sungguh”. “Fii”= didalam. “Husrin” artinya kerugian atau tenggelam dalam kerugian.<br />
<br />
Walaupun harta yang melimpah, ilmu pengetahuan yang luas, ataupun sebaliknya tetap terancam dengan kerugian, bila tidak mampu menjalankan aturan Allah yang diturunkan dalam Al-Qur’an dalam mendapatkan dan menggunakan harta itu.<br />
<br />
Dalam sebuah haditsnya, Rasulullah Saw menyebutkan ada tiga golongan manusia yang dipandang hebat oleh manusia, tapi masuk neraka.<br />
<br />
Pertama, orang yang gagah, disebut pahlawan, pandai memainkan senjata, ahli berperang, tapi masuk neraka.<br />
<br />
Kedua, orang yang suka menimbah ilmu, orang alim (orang berilmu), sangat pandai, tapi ia juga masuk neraka.<br />
<br />
Ketiga, orang yang melimpah hartanya, orang dermawan, suka menolong, dan sering memberi sumbangan kepada manusia yang kekurangan, tapi ia pun masuk neraka.<br />
<br />
Apa penyebabnya? Tiada lain karena perbuatan amal baiknya tidak mengharapkan keridaan Allah dan tidak ada keikhlasan sedikit pun, melainkan mengharapkan pujian dan sanjungan dari manusia. Inilah yang difirmankan Allah dalam QS. Ali Imron:91.<br />
<br />
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati sedang mereka tetap dalam kekafirannya, maka tidaklah akan diterima dari seseorang di antara mereka emas sepenuh bumi, walaupun dia menebus diri dengan emas (yang sebanyak) itu. bagi mereka itulah siksa yang pedih dan sekali-kali mereka tidak memperoleh penolong.”<br />
<br />
Kalau begitu, apa yang paling berharga pada diri setiap manusia? Tiada lain hanyalah iman yang ikhlas dan mengerjakan amal saleh.<br />
<br />
Surat Al’-Ashr diakhir dengan ayat: “ Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat-menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran.”<br />
<br />
Inilah jalan untuk menghindari kerugian dalam hidup di dunia dan di akhirat: iman, amal saleh atau perbuatan baik, dan saling menasihati atau saling mengingatkan dalam hal menaanti kebenaran dan berlaku sabar. Wallahu a’lam. <br />
jika ada kesalahan dalam penulisan maupun isi penulis mohon maaf, ada salahnya dari diri sendiri dan kebenaran datangnya hanya dari Alloh swt.<br />
sama - sama belajar. sharing and sharing again. sampaikan walau satu ayat. <br />
<br />
Penjelasan Q.S. Al Ashr dari :K.H. Saiful Islam Mubarok, Lc., M.Ag<br />
@_abyAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/02377193684392948001noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1783217547508868354.post-32929861811954345522012-03-17T09:09:00.002-07:002012-04-03T00:56:14.711-07:00Keutamaan Sedekah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/373659_239425009449359_491045183_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/373659_239425009449359_491045183_n.jpg" width="180" /></a></div>Dalam konsep sebuah kehidupan bahwa bagi kita yang percaya akan adanya Tuhan yang haq yaitu Alloh swt tidak ada tuhan yang lain selain Dia. bahwa kita percaya segala sesuatu meliputi penciptaan, kematian, riski dll. adalah datang dari Alloh swt. dalam hal ini cahaya ilmu akan membahas tentang sedekah. kita sudah mendapatkan berbagai nikmat dari Alloh swt yang begitu banyaknya sampai - sampai kita yakin bahwa kita mencoba untuk menghitungnya kita tidak akan sanggup dan tidak akan mampu untuk menghitungnya. Alloh berfirman dalam surat An Nahl ayat 18 yaitu :<br />
"Dan jika kamu menghitung nikmat Allah (yang dilimpahkannya kepada kamu), tiadalah kamu akan dapat menghitungnya satu persatu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani."<br />
inilah bentuk kasih sayang Alloh kepada makhluk ciptaannya. namun adakalanya ada rasa kikir dalam diri seseorang yasng telah diberi harta melimpah namun tidak mau sedikitpun untuk memberikan sedikit hartanya bagi orang yang berhak atau membutuhkan. dia tidak menyadari bahwa harta yang ia dapatkan bisa saja hilang dalam hitungan beberapa detik saja walaupun ia harus mengumpulkan harta dalam waktu yang tidak sedikit. dan ia pun tidak menyadari bahwa dalam hartanya terdapat hak bagi orang fakir miskin. inilah yang perlu kita berhati - hati dalam memenejemen harta yang ada pada diri kita.Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. bersabda, “Sedekah itu tidak akan mengurangi harta. Allah swt. akan menambah kemuliaan kepada hamba-Nya yang pemaaf. Dan bagi hamba yang tawadhu’ karena Allah swt., Allah swt. akan mengangkat (derajatnya). (HR.Muslim)<br />
Alloh berfirman dalam Q.S. Al Baqoroh ayat 261 yaitu :<br />
"Bandingan (derma) orang-orang yang membelanjakan hartanya pada jalan Allah, ialah sama seperti sebiji benih yang tumbuh menerbitkan tujuh tangkai; tiap-tiap tangkai itu pula mengandungi seratus biji. Dan (ingatlah), Allah akan melipatgandakan pahala bagi sesiapa yang dikehendakiNya, dan Allah Maha Luas (rahmat) kurniaNya, lagi Meliputi ilmu pengetahuanNya."<br />
tidaklah sedekah itu akan merugikan bagi yang membelanjakannya dijalan Alloh. apakah anda pernah mendengar bahwa ada seorang pengusaha bangkrut karena rajin sedekah??<br />
dan banyak keutamaan dari sedekah diantaranya yaitu :<br />
- bisa sebagai penghalang dari musibah.<br />
Dari Ali r.a., Rasulullah saw. bersabda, “Segeralah bersedekah, sesungguhnya musibah tidak dapat melintasi sedekah.”<br />
- menyembuhkan penyakit.<br />
“Obatilah orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah.” (HR. Thabrani dan Baihaqi)<br />
- menghapus dosa<br />
Dari Abu Hurairah r.a., Nabi saw. bersabda, “Seorang wanita pezina telah diampuni dosanya karena ketika dalam perjalanan, ia melewati seekor anjing yang menengadahkan kepalanya sambil menjulurkan lidahnya hampir mati karena kehausan. Maka, wanita tersebut menanggalkan sepatu kulitnya, lalu mengikatkannya dengan kain kudungnya, kemudian anjing tersebut diberi minum olehnya. Maka dengan perbuatannya tersebut, ia telah diampuni dosanya.” Seseorang bertanya, “Adakah pahala bagi kita dengan berbuat baik kepada binatang?” Beliau saw. menjawab, “Berbuat baik kepada setiap yang mempunyai hati (nyawa) terdapat pahala.” (Muttafaq ‘alaih)<br />
dan itu hanya sedikit sekali keutamaan dari sedekah. <br />
itulah sedikit ilmu yang bisa kami bagikan kepada sahabat cahaya ilmu semoga bisa bermanfaat. jika ada salahnya dan kekurangan dalam pemulisan artikel serta isinya kami mohon maaf. sama - sama belajar dan mencari ilmu. <br />
sharing and sharing again. "sampaikanlah walau satu ayat."<br />
<br />
@_abyAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/02377193684392948001noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1783217547508868354.post-10775028353462742262011-09-08T02:02:00.002-07:002012-04-03T01:00:53.066-07:00HIKMAH DIBALIK PUASA RAMADHAN<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXPuZdd4FoOUVvXCQaT2hH19Txn6AkCt6tgYCkfp5WG1LvmCjRFIXd0jz7VG135s8ObHlnStdDTRD2agCOObp0Nyi8Wg3Nruhok7PCKW52uKTsstuCohIz2CknXwq-Om_6XsE1NYZezM8/s1600/Alam+Kadang+Membuatku+Tersenyum.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXPuZdd4FoOUVvXCQaT2hH19Txn6AkCt6tgYCkfp5WG1LvmCjRFIXd0jz7VG135s8ObHlnStdDTRD2agCOObp0Nyi8Wg3Nruhok7PCKW52uKTsstuCohIz2CknXwq-Om_6XsE1NYZezM8/s200/Alam+Kadang+Membuatku+Tersenyum.jpg" width="144" /></a>Allah SWT berfirman: “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini (langit dan bumi) dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa api neraka” (QS. Ali Imran : 191)<br />
<br />
AYAT di atas itulah yang membuat orang mulai berpikir untuk mencari hikmah dan manfaat yang terkandung dalam setiap perintah maupun larangan Allah. Salah satu perintah-Nya yang saat ini tengah kita jalankan adalah ibadah puasa.<br />
<br />
Tentu, ada hikmah yang tersembunyi dari kewajiban menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan ini, khususnya bagi orang-orang yang beriman. Hal ini seperti disebutkan di dalam firman Allah yaitu: “Hai orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.” (QS. Al Baqarah : 183)<br />
<br />
Sudah barang tentu hikmah puasa tersebut sangat banyak, baik untuk kepentingan pribadi maupun untuk kepentingan umat (masyarakat) pada umumnya. Di antara hikmah-hikmah tersebut yang terpenting dan mampu dijangkau oleh akal pikiran manusia sampai saat ini antara lain :<br />
<br />
a. Memelihara kesehatan jasmani (Badaniyah)<br />
<br />
Sudah menjadi kesepakatan para ahli medis, bahwa hampir semua penyakit bersumber pada makanan dan minuman yang mempengaruhi organ-organ pencernaan di dalam perut. Maka, dengan berpuasa organ-organ pencernaan di dalam perut yang selama ini terus bekerja, mencerna, dan mengolah makanan, untuk sementara diistirahatkan, mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari, selama satu bulan.<br />
<br />
Dengan berpuasa, maka ibarat mesin, organ-organ pencernaan tersebut diservis dan dibersihkan, sehingga setelah menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan, Insya Allah menjadi lebih sehat, baik jasmani maupun rohani.<br />
<br />
Hal ini memang sudah disabdakan oleh Rasulullah SAW dalam salah satu haditsnya yang diriwayatkan oleh Ibnu Suny dan Abu Nu’aim yaitu :<br />
<br />
Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda : “Berpuasalah maka kamu akan sehat” (HR. Ibnu Suny dan Abu Nu’aim)<br />
<br />
Juga dalam hadits yang lain dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda :<br />
<br />
“Bagi tiap-tiap sesuatu itu ada pembersihnya dan pembersih badan kasar (jasad) ialah puasa” (HR. Ibnu Majah)<br />
<br />
Dalam penelitian ilmiah, kebenaran hadis ini terbukti antara lain :<br />
<br />
1. Fasten Institute (Lembaga Puasa) di Jerman menggunakan puasa untuk menyembuhkan penyakit yang sudah tidak dapat diobati lagi oleh hasil penemuan ilmiah kedokteran. Metode ini juga dikenal dengan istilah “diet” yang berarti menahan / berpantang untuk makanan-makanan tertentu.<br />
<br />
2. Dr. Abdul Aziz Ismail dalam bukunya yang berjudul “Al Islam wat Tibbul Hadits” menjelaskan bahwa puasa adalah obat dari bermacam-macam penyakit, di antaranya kencing manis (diabetes), darah tinggi, ginjal, dsb.<br />
<br />
3. Dr. Alexis Carel seorang dokter internasional dan pernah memperoleh penghargaan nobel dalam bidang kedokteran menegaskan bahwa dengan berpuasa dapat membersihkan pernafasan.<br />
<br />
4. Mac Fadon seorang dokter bangsa Amerika sukses mengobati pasiennya dengan anjuran berpuasa setelah gagal menggunakan obat-obat ilmiah.<br />
<br />
b. Membersihkan Rohani dari Sifat-Sifat Hewani Kepada Sifat-Sifat Malaikat<br />
<br />
Hal ini ditandai dengan kemampuan orang berpuasa untuk meninggalkan sifat-sifat hewani seperti makan, minum (di siang hari). Mampu menjaga panca indera dari perbuatan-perbuatan maksiat dan memusatkan pikiran dan perasaan untuk berzikir kepada Allah (Zikrullah).<br />
<br />
Hal ini merupakan manifestasi (perwujudan) dari sifat-sifat malaikat, sebab malaikat merupakan makhluk yang paling dekat dengan Allah, selalu berzikir kepada Allah, selalu bersih, dan doanya selalu diterima.<br />
<br />
Dengan demikian maka wajarlah bagi orang yang berpuasa mendapatkan fasilitas dari Allah, yaitu dipersamakan dengan malaikat. Hal ini diperkuat oleh sabda Rasulullah dalam salah satu haditsnya yang diriwayatkan oleh Turmudzi yaitu :<br />
<br />
“Ada tiga golongan yang tidak ditolak doa mereka yaitu orang yang berpuasa sampai ia berbuka, kepala negara yang adil, dan orang yang teraniaya“(HR. Turmudzi).<br />
<br />
Juga dalam hadits lain dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘As, Rasulullah SAW bersabda :<br />
<br />
“Sesungguhnya orang yang berpuasa diwaktu ia berbuka tersedia doa yang makbul” (HR. Ibnu Majah)<br />
<br />
Disamping itu hikmah yang terpenting dari berpuasa adalah diampuni dosa oleh Allah SWT, sehingga jiwanya menjadi bersih dan akan dimasukkan ke dalam surga oleh Allah SWT. Hal ini diperkuat dengan hadits Nabi yaitu:<br />
<br />
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah bersabda: “Barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan perhitungannya (mengharapkan keridla’an Allah) maka diampunilah dosa-dosanya.” (HR. Bukhari)<br />
<br />
Juga dari hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari yaitu: Dari Sahl r.a dari Nabi SAW beliau bersabda: “Sesungguhnya di dalam surga ada sebuah pintu yang disebut dengan Rayyan. Pada hari kiamat orang-orang yang berpuasa akan masuk surga dari pintu itu. Tidak seorangpun masuk dari pintu itu selain mereka. (Mereka) dipanggil : Mana orang yang berpuasa ? Lalu mereka berdiri. Setelah mereka itu masuk, pintu segera dikunci, maka tidak seorangpun lagi yang dapat masuk.” (HR. Bukhari)<br />
<br />
Dengan demikian maka dapatlah disimpulkan bahwa berpuasa membawa manfaat yang sangat besar bagi manusia baik sebagai makhluk pribadi maupun makhluk sosial.<br />
<br />
Sehingga setelah seseorang selesai menjalankan ibadah puasa di Bulan Suci Ramadhan diharapkan bisa menjadi lebih baik saat terlepas dari bulan ramadhan tersebut dan kita bisa menjadi insan yang bertaqwa setelah menjalankan puasa ramadhan sebagaimana yang Allah firmankan dalam surat Albaqoroh ayat 183 <br />
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa"<br />
<br />
wallahua'lam bissawab.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXPuZdd4FoOUVvXCQaT2hH19Txn6AkCt6tgYCkfp5WG1LvmCjRFIXd0jz7VG135s8ObHlnStdDTRD2agCOObp0Nyi8Wg3Nruhok7PCKW52uKTsstuCohIz2CknXwq-Om_6XsE1NYZezM8/s1600/Alam+Kadang+Membuatku+Tersenyum.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br />
</a></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02377193684392948001noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1783217547508868354.post-36660503787111316752011-08-12T02:54:00.000-07:002011-08-12T02:54:08.235-07:00Sakit dan Musibah Adalah Penghapus Dosa Bagi Seorang Muslim<h2 class="post-title"><br />
</h2><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><strong><span style="font-family: "color:green; font-size: 20pt;">SAKIT DAN MUSIBAH ADALAH PENGHAPUS DOSA BAGI SEORANG MUSLIM</span></strong></div><table align="left" border="0" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td height="0" width="11"><br />
</td> </tr>
<tr> <td><br />
</td> <td><br />
</td> </tr>
</tbody> </table><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;"> </span><br />
<div style="text-align: center;"><a href="http://ihwansalafy.files.wordpress.com/2008/11/ap_switzerland_070628_ssh.jpg"><img alt="ap_switzerland_070628_ssh" class="aligncenter size-medium wp-image-738" height="232" src="http://ihwansalafy.files.wordpress.com/2008/11/ap_switzerland_070628_ssh.jpg?w=300&h=232" title="ap_switzerland_070628_ssh" width="300" /></a></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;">Ketahuilah wahai saudaraku -semoga Allah merahmati kita semua- telah menjadi ketetapan dari Allah <em>Azza wa Jalla </em>bahwa setiap manusia pasti pernah mengalami sakit dan musibah selama hidupnya. Allah <em>Subhanahu Wa Ta’ala </em>berfirman : <span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: blue; font-family: Verdana;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: blue; font-family: Verdana;">“<em>Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan ‘Inna lillaahi wa innaa ilaihi roji’uun’. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk </em>”.</span><span style="font-family: Verdana;"> (QS. Al-Baqaroh : 155-157).</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"><span id="more-737"></span><br />
</span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;">Sakit dan musibah yang menimpa seorang mukmin mengandung hikmah yang merupakan rahmat dari Allah Ta’ala. Imam Ibnul Qayyim berkata : <span style="color: blue;">“Andaikata kita bisa menggali hikmah Allah yang terkandung dalam ciptaan dan urusan-Nya, maka tidak kurang dari ribuan hikmah. Namun akal kita sangat terbatas, pengetahuan kita terlalu sedikit dan ilmu semua makhluk akan sia-sia jika dibandingkan dengan ilmu Allah, sebagaimana sinar lampu yang sia-sia dibawah sinar matahari. Dan inipun hanya kira-kira, yang sebenarnya tentu lebih dari sekedar gambaran ini”.</span><em> </em>(<em>Syifa-ul Alil fi Masail Qadha wal Qadar wa Hikmah wa Ta’lil</em> hal 452).</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;">Dalam menyikapi sakit dan musibah tersebut, berikut ini ada beberapa prinsip yang harus menjadi pegangan seorang muslim :</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong><span style="color: red; font-family: Verdana;">1. Sakit dan Musibah adalah Takdir Allah <em>Azza wa Jalla</em> </span></strong></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;">Allah S<em>ubhanahu wa Ta’ala</em> berfirman :</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: blue; font-family: Verdana;">“<em>Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah</em>”.</span><span style="font-family: Verdana;"> (QS. Al-Hadid : 22).</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: blue; font-family: Verdana;">“<em>Tidak ada sesuatu musibahpun yang menimpa seseorang melainkan dengan izin Allah</em>”</span><span style="font-family: Verdana;"> (QS. At-Taghaabun : 11).</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;">Rasulullah <em>shallallahu alaihi wa sallam</em> bersabda : <span style="color: blue;">“<em>Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menetapkan semua takdir seluruh makhluk sejak lima puluh ribu tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi</em>”.</span> (HR. Muslim no. 2653).</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong><span style="color: red; font-family: Verdana;">2.</span></strong><span style="color: red; font-family: Verdana;"> <strong>Sakit dan Musibah Adalah Penghapus Dosa </strong></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;">Ini adalah hikmah terpenting sebab diturunkannya sakit dan musibah. Dan hikmah ini sayangnya tidak banyak diketahui oleh saudara-saudara kita yang tertimpa musibah. Acapkali kita mendengar manusia ketika ditimpa sakit dan musibah malah mencaci maki, berkeluh kesah, bahkan yang lebih parah meratapi nasib dan berburuk sangka dengan takdir Allah. <em>Nauzubillah,</em> kita berlindung kepada Allah dari perbuatan semacam itu. Padahal apabila mereka mengetahui hikmah dibalik semua itu, maka -<em>insya Allah</em>- sakit dan musibah terasa ringan disebabkan banyaknya rahmat dan kasih sayang dari Allah Ta’ala. </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;">Hikmah dibalik sakit dan musibah diterangkan Rasulullah <em>shallallahu alaihi wa sallam</em>, dimana beliau <span> </span>bersabda:</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: blue; font-family: Verdana;">“<em>Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan mengugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang mengugurkan daun-daunnya</em>”. </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;">(HR. Bukhari no. 5660 dan Muslim no. 2571).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: blue; font-family: Verdana;">“<em>Tidaklah seseorang muslim ditimpa keletihan, penyakit, kesusahan, kesedihan, gangguan, kegundah-gulanan hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan sebagian dari kesalahan-kesalahannya</em>”.</span><span style="font-family: Verdana;"> (HR. Bukhari no. 5641).</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: blue; font-family: Verdana;">“<em>Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengan dosa-dosanya</em>”.</span><span style="font-family: Verdana;"> (HR. Muslim no. 2573).</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: blue; font-family: Verdana;">“<em>Bencana senantiasa menimpa orang mukmin dan mukminah pada dirinya, anaknya dan hartanya, sehingga ia berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak ada kesalahan pada dirinya</em>”. </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;">(HR. Tirmidzi no. 2399, Ahmad II/450, Al-Hakim I/346 dan IV/314, Ibnu Hibban no. 697, dishohihkan Syeikh Albani dalam kitab <em>Mawaaridizh Zham-aan</em> no. 576).</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: blue; font-family: Verdana;">“<em>Sesungguhnya Allah benar-benar akan menguji hamba-Nya dengan penyakit, sehingga ia menghapuskan setiap dosa darinya”.</em> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;">(HR. Al-Hakim I/348, dishohihkan Syeikh Albani dalam kitab <em>Shohih Jami’is Shoghir</em> no.1870).</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: blue; font-family: Verdana;">“<em>Tidaklah seorang muslim tertusuk duri atau yang lebih dari itu, melainkan ditetapkan baginya dengan sebab itu satu derajat dan dihapuskan pula satu kesalahan darinya</em>”.</span><span style="font-family: Verdana;"> (HR. Muslim no. 2572).</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong><span style="font-family: Verdana;"> </span></strong></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: blue; font-family: Verdana;">“<em>Sakit demam itu menjauhkan setiap orang mukmin dari api neraka</em>”.</span><span style="font-family: Verdana;"> (HR. Al-Bazzar, dishohihkan Syeikh Albani dalam kitab <em>Silsilah al Hadiits ash Shohihah</em> no. 1821).</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: blue; font-family: Verdana;">“<em>Janganlah kamu mencaci-maki penyakit demam, karena sesungguhnya (dengan penyakit itu) Allah akan menghapuskan dosa-dosa anak Adam sebagaimana tungku api menghilangkan kotoran-kotoran besi</em>”.</span><span style="font-family: Verdana;"> (HR. Muslim no. 2575).</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;">Walaupun demikian, apabila seorang mukmin ditimpa suatu penyakit tidaklah meniadakan usaha (ikhtiar) untuk berobat. Rasulullah <em>shallalllahu alaihi wa sallam</em> bersabda : <span style="color: blue;">“<em>Allah tidak menurunkan penyakit melainkan pasti menurunkan obatnya</em>”.</span> (HR. Bukhari no. 5678). Dan yang perlu diperhatikan dalam berobat ini adalah menghindarkan dari cara-cara yang dilarang agama seperti mendatangi dukun, paranormal, ‘orang pintar’, dan sebangsanya yang acapkali dikemas dengan label ‘pengobatan alternatif’. Selain itu dalam berobat juga tidak diperbolehkan memakai benda-benda yang haram seperti darah, khamr, bangkai dan sebagainya karena telah ada larangannya dari Rasulullah <em>shallalllahu alaihi wa sallam</em> yang bersabda : </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: blue; font-family: Verdana;">“<em>Sesungguhnya Allah menciptakan penyakit dan obatnya, maka berobatlah dan janganlah berobat dengan yang haram</em>”.</span><span style="font-family: Verdana;"> (HR. Ad Daulabi dalam <em>al-Kuna</em>, dihasankan oleh Syeikh Albani dalam kitab <em>Silsilah al Hadiits ash- Shohihah</em> no. 1633).</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: blue; font-family: Verdana;">“<em>Sesungguhnya Allah tidak menjadikan kesembuhan kalian pada apa-apa yang haram</em>”. </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;">(HR. Abu Ya’la dan Ibnu Hibban no. 1397. Dihasankan oleh Syeikh Albani dalam kitab <em>Mawaaridizh Zham-aan</em> no. 1172).</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: blue; font-family: Verdana;">“<em>Sesungguhnya Allah tidak menjadikan kesembuhan penyakit kalian pada apa-apa yang diharamkan atas kalian</em>”.</span><span style="font-family: Verdana;"> (HR. Bukhari, di-<em>maushulkan</em> ath-Thabrani dalam <em>Mu’jam al Kabiir</em>, berkata Ibnu Hajar : ‘sanadnya shohih’, <em>Fathul Baari</em> : X/78-79).</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong><span style="color: red; font-family: Verdana;">3. Wajib Bersabar dan Ridho Apabila Ditimpa Sakit dan Musibah </span></strong></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong><span style="font-family: Verdana;"> </span></strong></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02377193684392948001noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1783217547508868354.post-32988602778442231692011-08-07T00:39:00.000-07:002011-08-07T00:39:38.363-07:00Hal-Hal Yang Membatalkan PuasaBy <a href="http://www.zhahra.com/author/hamba-allah/" rel="author" title="Tulisan oleh Hamba Allah">Hamba Allah</a>Hal-hal yang membatalkan puasa, antara lain :<br />
<ul><li>Makan dan minum dengan sengaja. Jika dilakukan karena lupa maka tidak batal puasanya.</li>
</ul><ul><li>Jima’ (bersenggama).</li>
</ul><ul><li>Memasukkan makanan ke dalam perut. Termasuk dalam hal ini adalah suntikan yang mengenyangkan dan transfusi darah bagi orang yang berpuasa.</li>
</ul><ul><li>Mengeluarkan mani dalam keadaan terjaga karena onani, bersentuhan, ciuman atau sebab lainnya dengan sengaja. Adapun keluar mani karena mimpi tidak membatalkan puasa karena keluamya tanpa sengaja.</li>
</ul><ul><li>Keluamya darah haid dan nifas. Manakala seorang wanita mendapati darah haid, atau nifas batallah puasanya, baik pada pagi hari atau sore hari sebelum terbenam matahari.</li>
</ul><ul><li>Sengaja muntah, dengan mengeluarkan makanan atau minuman dari perut melalui mulut. Hal ini didasarkan pada sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam .</li>
</ul>Barangsiapa yang muntah tanpa sengaja maka tidak wajib qadha, sedang barangsiapa yang muntah dengan sengaja maka wajib qadha. ” (HR. Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah dan At-Tirmidzi).<br />
Dalam lafazh lain disebutkan : “Barangsiapa muntah tanpa disengaja, maka ia tidak (wajib) mengganti puasanya).” DiriwayatRan oleh Al-Harbi dalamGharibul Hadits (5/55/1) dari Abu Hurairah secara maudu’ dan dishahihRan oleh AI-Albani dalam silsilatul Alhadits Ash-Shahihah No. 923.<br />
<ul><li>Murtad dari Islam -semoga Allah melindungi kita darinya. Perbuatan ini menghapuskan segala amal kebaikan. Firman Allah Ta’ala: Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan. “(Al-An’aam: 88).</li>
</ul>Tidak batal puasa orang yang melakukan sesuatu yang membatalkan puasa karena tidak tahu, lupa atau dipaksa. Demikian pula jika tenggorokannya kemasukan debu, lalat, atau air tanpa disengaja.<br />
Jika wanita nifas telah suci sebelum sempurna empat puluh hari, maka hendaknya ia mandi, shalat dan berpuasa.<br />
Kewajiban orang yang berpuasa :<br />
Orang yang berpuasa, juga lainnya, wajib menjauhkan diri dari perbuatan dusta, ghibah (menyebutkan kejelekan orang lain), namimah (mengadu domba), laknat mendo’akan orang dijauhkan dari rahmat Allah) dan mencaci-maki. Hendaklah ia menjaga telinga, mata, lidah dan perutnya dari perkataan yang haram, penglihatan yang haram, pendengaran yang haram, makan dan minum yang haram.<br />
Puasa yang disunatkan :<br />
Disunatkan puasa 6 hari pada bulan Syawwal, 3 hari pada setiap bulan (yang afdhal yaitu tanggal 13, 14 dan 15; disebut shaumul biidh), hari Senin dan Kamis, 9 hari pertama bulan Dzul Hijjah (lebih ditekankan tanggal 9, yaitu hari Arafah), hari ‘Asyura (tanggal 10 Muharram) ditambah sehari sebelum atau sesudahnya untuk mengikuti jejak Nabi dan para sahabatnya yang mulia serta menyelisihi kaum Yahudi.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02377193684392948001noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1783217547508868354.post-50872794507627904572011-08-07T00:26:00.001-07:002011-08-07T00:26:46.060-07:00Berpuasa Tapi Meninggalkan SholatBy <a href="http://www.zhahra.com/author/hamba-allah/" rel="author" title="Tulisan oleh Hamba Allah">Hamba Allah</a><div align="justify">Barangsiapa berpuasa tapi meninggalkan shalat, berarti ia meninggalkan rukun terpenting dari rukun-rukun Islam setelah tauhid. Puasanya sama sekali tidak bermanfaat baginya, selama ia meninggalkan shalat. Sebab shalat adalah tiang agama, di atasnyalah agama tegak. Dan orang yang meninggalkan shalat hukumnya adalah kafir. Orang kafir tidak diterima amalnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :</div><div align="justify">“Perjanjian antara kami dan mereka adalah shalat, barangsiapa meninggalkannya maka dia telah kafir. ” (HR. Ahmad dan Para penulis kitab Sunan dari hadits Buraidah radhiallahu ‘anhu) At-Tirmidzi berkata : Hadits hasan shahih, Al-Hakim dan Adz-Dzahabi menshahihkannya.</div><div align="justify">Jabir radhiallahu ‘anhu meriwayatkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:</div><div align="justify">(Batas) antara seseorang dengan kekafiran adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim, Abu Daud, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).</div><div align="justify">Tentang keputusan-Nya terhadap orang-orang kafir, Allah berfirman :</div><div align="justify">“Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan. “(Al-Furqaan: 23).</div><div align="justify">Maksudnya, berbagai amal kebajikan yang mereka lakukan dengan tidak karena Allah, niscaya Kami hapus pahalanya, bahkan Kami menjadikannya sebagai debu yang beterbangan.</div><div align="justify">Demikian pula halnya dengan meninggalkan shalat berjamaah atau mengakhirkan shalat dari waktunya. Perbuatan tersebut merupakan maksiat dan dikenai ancaman yang keras. Allah Ta’ala berfirman:</div><div align="justify">“Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya. ” (Al-Maa’un: 4-5).</div><div align="justify">Maksudnya, mereka lalai dari shalat sehingga waktunya berlalu. Kalau Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tidak mengizinkan shalat di rumah kepada orang buta yang tidak mendapatkan orang yang menuntunnya ke masjid, bagaimana pula halnya dengan orang yang pandangannya tajam dan sehat yang tidak memiliki udzur.?</div><div align="justify">Berpuasa tetapi dengan meninggalkan shalat atau tidak berjamaah merupakan pertanda yang jelas bahwa ia tidak berpuasa karena mentaati perintah Tuhannya.Jika tidak demikian, kenapa ia meninggalkan kewajiban yang utama (shalat)? Padahal kewajiban-kewajiban itu merupakan satu rangkaian utuh yang tidak terpisah-pisah, bagian yang satu menguatkan bagian yang lain.</div><div align="justify">Catatan Penting:</div><div align="justify">Setiap muslim wajib berpuasa karena iman dan mengharap pahala Allah, tidak karena riya’ (agar dilihat orang), sum’ah (agar didengar orang), ikut-ikutan orang, toleransi kepada keluarga atau masyarakat tempat ia tinggal. Jadi, yang memotivasi dan mendorongnya berpuasa hendaklah karena imannya bahwa Allah mewajibkan puasa tersebut atasnya, serta karena mengharapkan pahala di sisi Allah dengan puasanya.</div><div align="justify">Demikian pula halnya dengan Qiyam Ramadhan (shaiat malam/tarawih), ia wajib menjalankannya karena iman dan mengharap pahala Allah, tidak karena sebab lain. Karena itu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :</div><div align="justify">“Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu, barangsiapa melakukan shalat malam pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan barangsiapa melakukan shalat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. ” (Muttafaq ‘Alaih).</div><div align="justify">Secara tidak sengaja, kadang-kadang orang yang berpuasa terluka, mimisan (keluar darah dari hidung), muntah, kemasukan air atau bersin di luar kehendaknya. Hal-hal tersebut tidak membatalkan puasa. Tetapi orang yang sengaja muntah maka puasanya batal, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:</div><div align="justify">“Barangsiapa muntah tanpa sengaja maka tidak wajib qadha’ atasnya, Ctetapi) barangsiapa sengaja muntah maka ia wajib mengqadha’ puasanya. ” (HR.Imam Lima kecuali An-Nasa’i) (Al Arna’uth dalam Jaami’ul Ushuul, 6/29 berkata : “Hadits ini shahih.”)</div><div align="justify">Orang yang berpuasa boleh meniatkan puasanya dalam keadaan junub (hadats besar), kemudian mandi setelah terbitnya fajar. Demikian pula halnya dengan wanita haid, atau nifas, bila sudi sebelum fajar maka ia wajib berpuasa. Dan tidak mengapa ia mengakhirkan mandi hingga setelah terbit fajar, tetapi ia tidak boleh mengakhirkan mandinya hingga terbit matahari. Sebab ia wajib mandi dan shalat Shubuh sebelum terbitnya matahari, karena waktu Shubuh berakhir dengan terbitnya matahari.</div><div align="justify">Demikian pula halnya dengan orang junub, ia tidak boleh mengakhirkan mandi hingga terbitnya matahari. Ia wajib mandi dan shalat Shubuh sebelum terbit matahari. Bagi laki-laki wajib segera mandi, sehingga ia bisa mendapatkan shalat jamaah.</div><div align="justify">Di antara hal-hal yang tidak membatalkan puasa adalah: pemeriksaan darah, (Misalnya dengan mengeluarkan sample (contoh) darah dari salah satu anggota tubuh) suntik yang tidak dimaksudkan untuk memasukkan makanan. Tetapi jika memungkinkan- melakukan hal-hal tersebut pada malam hari adalah lebih baik dan selamat, sebab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :</div><div align="justify">“Tinggalkan apa yang membuatmu ragu, kerjakan apa yang tidak membuatmu ragu. ” (HR. An- Nasa’i dan At-Tirmidzi, ia berkata: hadits hasan shahih)</div><div align="justify">Dan beliau juga bersabda :</div><div align="justify">“Barangsiapa menjaga (dirinya) dari berbagai syubhat maka sungguh dia telah berusaha menyucikan agama dan kehormatannya.” ( Muttafaq ‘Alaih)</div><div align="justify">Adapun suntikan untuk memasukkan zat makanan maka tidak boleh dilakukan, sebab hal itu termasuk kategori makan dan minum. (Lihat kitab Risaalatush Shiyaam, oleh Syaikh Abdul Azis bin Baz, hlm. 21-22)</div><div align="justify">Orang yang puasa boleh bersiwak pada pagi atau sore hari. Perbuatan itu sunnah, sebagaimana halnya bagi mereka yang tidak dalam keadaaan puasa.</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02377193684392948001noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1783217547508868354.post-34982202762627810442011-08-07T00:23:00.001-07:002011-08-07T00:23:47.581-07:0019 Tanda Gagal Ramadhan<h1><br />
</h1><div class="meta"><div class="date"><br />
</div>By <a href="http://www.zhahra.com/author/hamba-allah/" rel="author" title="Tulisan oleh Hamba Allah">Hamba Allah</a></div><h3 align="justify"> Di bulan Ramadhan, pintu neraka ditutup dan pintu syurga dibuka lebar-lebar. Namun banyak orang gagal mendapatkan kemuliaannya. Di bawah ini kiat-Kiat menghindarinya gagalnya Ramadhan</h3><h5>1. Kurang melakukan persiapan di bulan Sya’ban.</h5><div align="justify">Misalnya, tidak tumbuh keinginan melatih bangun malam dengan shalat tahajjud. Begitupun tidak melakukan puasa sunnah Sya’ban, sebagaimana telah disunnahkan Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Dalam hadits Bukhari dan Muslim, dari Aisyah Radhiallaahu ‘anha berkata, <i>”Saya tidak pernah melihat Rasulullah berpuasa sebulan penuh selain di bulan Ramadhan, dan saya tidak pernah melihat beliau banyak berpuasa selain di bulan Sya’ban.” </i></div><h5>2. Gampang mengulur shalat fardhu. </h5><div align="justify">“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka kelak mereka akan menemui kesesatan kecuali orang-orang yang bertaubat dan beramal shalih.” (Maryam: 59) <br />
Menurut Sa’id bin Musayyab, yang dimaksud dengan tarkush-shalat (meninggalkan shalat) ialah tidak segera mendirikan shalat tepat pada waktunya. Misalnya menjalankan shalat zhuhur menjelang waktu ashar, ashar menjelang maghrib, shalat maghrib menjelang isya, shalat isya menjelang waktu subuh serta tidak segera shalat subuh hingga terbit matahari. Orang yang bershiyam Ramadhan sangat disiplin menjaga waktu shalat, karena nilainya setara dengan 70 kali shalat fardhu di bulan lain.</div><h5>3. Malas menjalankan ibadah-ibadah sunnah. </h5><div align="justify">Termasuk di dalamnya menjalankan ibadah shalatul-lail. Mendekatkan diri kepada Allah dengan melaksanakan ibadah-ibadah sunnah merupakan ciri orang yang shalih. <br />
“Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang bersegera dalam mengerjakan perbuatan-perbuatan baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada Kami.” (Al-Anbiya:90) <br />
“Dan hamba-Ku masih mendekatkan diri kepada-Ku dengan ibadah-ibadah sunnah, sampai Aku mencintainya.” (Hadits Qudsi) </div><h5>4. Kikir dan rakus pada harta benda. </h5><div align="justify">Takut rugi jika mengeluarkan banyak infaq dan shadaqah adalah tandanya. Salah satu sasaran utama shiyam agar manusia mampu mengendalikan sifat rakus pada makan minum maupun pada harta benda, karena ia termasuk sifat kehewanan (Bahimiyah). Cinta dunia serta gelimang kemewahan hidup sering membuat manusia lupa akan tujuan hidup sesungguhnya. <br />
Mendekat kepada Allah Subhaanahu wa ta’ala, akan menguatkan sifat utama kemanusiaan (Insaniyah). </div><h5>5. Malas membaca Al-Qur’an.</h5><div align="justify">Ramadhan juga disebut Syahrul Qur’an, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an. Orang-orang shalih di masa lalu menghabiskan waktunya baik siang maupun malam Ramadhan untuk membaca Al-Qur’an. <br />
“Ibadah ummatku yang paling utama adalah pembacaan Al-Qur’an.” (HR Baihaqi) <br />
Ramadhan adalah saat yang tepat untuk menimba dan menggali sebanyak mungkin kemuliaan Al-Qur’an sebagai petunjuk hidup. Kebiasaan baik ini harus nampak berlanjut setelah Ramadhan pergi, sebagai tanda keberhasilan latihan di bulan suci.</div><h5>6. Mudah mengumbar amarah. </h5><div align="justify">Ramadhan adalah bulan kekuatan. Nabi Saw bersabda: “Orang kuat bukanlah orang yang selalu menang ketika berkelahi. Tapi orang yang kuat adalah orang yang bisa menguasai diri ketika marah.” <br />
Dalam hadits lain beliau bersabda: “Puasa itu perisai diri, apabila salah seorang dari kamu berpuasa maka janganlah ia berkata keji dan jangan membodohkan diri. Jika ada seseorang memerangimu atau mengumpatmu, maka katakanlah sesesungguhnya saya sedang berpuasa.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah) </div><h5>7. Gemar bicara sia-sia dan dusta.</h5><div align="justify">“Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dusta perbuatan Az-Zur, maka Allah tidak membutuhkan perbuatan orang yang tidak bersopan santun, maka tiada hajat bagi Allah padahal dia meninggalkan makan dan minumnya.” (HR Bukhari dari Abu Hurairah) <br />
Kesempatan Ramadhan adalah peluang bagi kita untuk mengatur dan melatih lidah supaya senantiasa berkata yang baik-baik. Umar ibn Khattab Ra berkata: “Puasa ini bukanlah hanya menahan diri dari makan dan minum saja, akan tetapi juga dari dusta, dari perbuatan yang salah dan tutur kata yang sia-sia.” (Al Muhalla VI: 178) Ciri orang gagal memetik buah Ramadhan kerap berkata di belakang hatinya. Kalimat-kalimatnya tidak ditimbang secara masak: “Bicara dulu baru berpikir, bukan sebaliknya, berpikir dulu, disaring, baru diucapkan.” </div><h5>8. Memutuskan tali silaturrahim. </h5><div align="justify">Ketika menyambut datangnya Ramadhan Rasulullah Saw bersabda: “…Barangsiapa menyambung tali persaudaraan (silaturrahim) di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya. Barang siapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya…” Puasa mendidik pribadi-pribadi untuk menumbuhkan jiwa kasih sayang dan tali cinta. <br />
Pelaku shiyam jiwanya dibersihkan dari kekerasan hati dan kesombongan, diganti dengan perangai yang lembut, halus dan tawadhu. Apabila ada atau tidak adanya Ramadhan tidak memperkuat hubungan kekeluargaan dan persaudaraan, itu tanda kegagalan. </div><h5>9. Menyia-nyiakan waktu. </h5><div align="justify">Al-Qur’an mendokumentasikan dialog Allah Swt dengan orang-orang yang menghabiskan waktu mereka untuk bermain-main. <br />
“Allah bertanya: ‘ Berapa tahunkan lamanya kamu tinggal di bumi?’ <br />
Mereka menjawab: ‘Kami tinggal di bumi sehari atau setengah hari. maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.’ <br />
Allah berfirman: ‘Kamu tidak tingal di bumi melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui. "Maka apakah kamu mengira sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang sebenarnya; tidak Tuhan yang berhak disembah selain Dia, Tuhan yang mempunyai ‘Arsy yang mulia.” (Al-Mu’minun: 112-116) <br />
Termasuk gagal dalam ber-Ramadhan orang yang lalai atas karunia waktu dengan melakukan perbuatan sia-sia, kemaksiatan, dan hura-hura. Disiplin waktu selama Ramadhan semestinya membekas kuat dalam bentuk cinta ketertiban dan keteraturan. </div><h5>10. Labil dalam menjalani hidup. </h5><div align="justify">Labil alias perasaan gamang, khawatir, risau, serta gelisah dalam menjalani hidup juga tanda gagal Ramadhan. Pesan Rasulullah Saw: <br />
“Sesungguhnya telah datang bulan Ramadhan yang penuh berkah. Allah telah memfardhukan atas kamu berpuasa di dalamnya. Dibuka semua pintu surga, dikunci semua pintu neraka dan dibelenggu segala syetan. Di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa tiada diberikan kebajikan malam itu, maka sungguh tidak diberikan kebajikan atasnya.” (HR Ahmad, Nasa’i, Baihaqi dari Abu Hurairah) <br />
Bila seseorang meraih berkah bulan suci ini, jiwanya mantap, hatinya tenteram, perasaannya tenang dalam menghadapi keadaan apapun. </div><h5>11. Tidak bersemangat mensyiarkan Islam. </h5><div align="justify">Salah satu ciri utama alumnus Ramadhan yang berhasil ialah tingkat taqwa yang meroket. Dan setiap orang yang ketaqwaannya semakin kuat ialah semangat mensyiarkan Islam. Berbagai kegiatan ‘amar ma’ruf nahiy munkar dilakukannya, karena ia ingin sebanyak mungkin orang merasakan kelezatan iman sebagaimana dirinya. Jika semangat ini tak ada, gagal lah Ramadhan seseorang.</div><h5>12. Khianat terhadap amanah.</h5><div align="justify">Shiyam adalah amanah All<br />
ah yang harus dipelihara (dikerjakan) dan selanjutnya dipertanggungjawabkan di hadapan-Nya kelak. <br />
Shiyam itu ibarat utang yang harus ditunaikan secara rahasia kepada Allah. Orang yang terbiasa memenuhi amanah dalam ibadah sir (rahasia) tentu akan lebih menepati amanahnya terhadap orang lain, baik yang bersifat rahasia maupun yang nyata. Sebaliknya orang yang gagal Ramadhan mudah mengkhianati amanah, baik dari Allah maupun dari manusia. </div><h5>13. Rendah motivasi hidup berjama’ah. </h5><div align="justify">Frekuensi shalat berjama’ah di masjid meningkat tajam selama Ramadhan. Selain itu, lapar dan haus menajamkan jiwa sosial dan empati terhadap kesusahan sesama manusia, khususnya sesama Muslim. Allah mencintai hamba-hamba-Nya yang berjuang secara berjama’ah, yang saling menguatkan. <br />
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam saatu barisan yang teratur, seakan-akan mereka seperti bangunan yang tersusun kokoh.” (Ash-Shaf: 4) Ramadhan seharusnya menguatkan motivasi untuk hidup berjama’ah. </div><h5>14. Tinggi ketergantungannya pada makhluk. </h5><div align="justify">Hawa nafsu dan syahwat yang digembleng habis-habisan selama bulan Ramadhan merupakan pintu utama ketergantungan manusia pada sesama makhluk. Jika jiwa seseorang berhasil merdeka dari kedua mitra syetan itu setelah Ramadhan, maka yang mengendalikan dirinya adalah fikrah dan akhlaq. Orang yang tunduk dan taat kepada Allah lebih mulia dari mereka yang tunduk kepada makhluk. </div><h5>15. Malas membela dan menegakkan kebenaran. </h5><div align="justify">Sejumlah peperangan dilakukan kaum Muslimin melawan tentara-tentara kafir berlangsung di bulan Ramadhan. Kemenangan Badar yang spektakuler itu dan penaklukan Makkah (Futuh Makkah) terjadi di bulan Ramadhan. Di tengah gelombang kebathilan dan kemungkaran yang semakin berani unjuk gigi, para alumni akademi Ramadhan seharusnya semakin gigih dan strategis dalam membela dan menegakkan kebenaran. Jika bulan suci ini tidak memberi bekal perjuangan baru yang bernilai spektakuler, maka kemungkinan besar ia telah meninggalkan kita sebagai pecundang. </div><h5>16. Tidak mencintai kaum dhuafa. </h5><div align="justify">Syahru Rahmah, Bulan Kasih Sayang adalah nama lain Ramadhan, karena di bulan ini Allah melimpahi hamba-hamba-Nya dengan kasih sayang ekstra. Shiyam Ramadhan menanam benih kasih sayang terhadap orang-orang yang paling lemah di kalangan masyarakat. Faqir miskin, anak-anak yatim dan mereka yang hidup dalam kemelaratan. Rasa cinta kita terhadap mereka seharusnya bertambah. Jika cinta jenis ini tidak bertambah sesudah bulan suci ini, berarti Anda perlu segera instrospeksi. </div><h5>17. Salah dalam memaknai akhir Ramadhan.</h5><div align="justify">Khalifah Umar ibn Abdul Aziz memerintahkan seluruh rakyatnya supaya mengakhiri puasa dengan memperbanyak istighfar dan memberikan sadaqah, karena istighfar dan sadaqah dapat menambal yang robek-robek atau yang pecah-pecah dari puasa. Menginjak hari-hari berlalunya Ramadhan, mestinya kita semakin sering melakukan muhasabah (introspeksi) diri. <br />
“Wahai orang-orang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al-Hasyr: 18) </div><h5>18. Sibuk mempersiapkan Lebaran. </h5><div align="justify">Kebanyakan orang semakin disibukkan oleh urusan lahir dan logistik menjelah Iedul Fitri. Banyak yang lupa bahwa 10 malam terakhir merupakan saat-saat genting yang menentukan nilai akhir kita di mata Allah dalam bulan mulia ini. Menjadi pemenang sejati atau pecundang sejati. <br />
Konsentrasi pikiran telah bergeser dari semangat beribadah, kepada luapan kesenangan merayakan Idul Fitri dengan berbagai kegiatan, akibatnya lupa seharusnya sedih akan berpisah dengan bulan mulia ini. </div><h5>19. Idul Fitri dianggap hari kebebasan. </h5><div align="justify">Secara harfiah makna Idul Fitri berarti “hari kembali ke fitrah”. Namun kebanyakan orang memandang Iedul Fitri laksana hari dibebaskannya mereka dari “penjara” Ramadhan. Akibatnya, hanya beberapa saat setelah Ramadhan meninggalkannya, ucapan dan tindakannya kembali cenderung tak terkendali, syahwat dan birahi diumbar sebanyak-banyaknya. Mereka lupa bahwa Iedul Fitri seharusnya menjadi hari di mana tekad baru dipancangkan untuk menjalankan peran khalifah dan abdi Allah secara lebih profesional. <br />
Kesadaran penuh akan kehidupan dunia yang berdimensi akhirat harus berada pada puncaknya saat Iedul Fitri, dan bukan sebaliknya.*</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02377193684392948001noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1783217547508868354.post-20811286805075923742011-08-02T02:16:00.000-07:002011-08-02T02:16:48.034-07:00Indahnya bulan Ramadhan ( Tentang Puasa dan Yang membatalkan puasa)<h3 class="post-title entry-title"><br />
</h3><div class="post-header"> </div><a href="http://3.bp.blogspot.com/_vV1yLrs4H8A/TFr3W22nfKI/AAAAAAAAAQo/a5iILKt3Db8/s1600/r2.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/_vV1yLrs4H8A/TFr3W22nfKI/AAAAAAAAAQo/a5iILKt3Db8/s320/r2.jpg" /></a><br />
<a href="http://1.bp.blogspot.com/_vV1yLrs4H8A/TFr3L9npMwI/AAAAAAAAAQg/JVrmJHW_db0/s1600/r1.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/_vV1yLrs4H8A/TFr3L9npMwI/AAAAAAAAAQg/JVrmJHW_db0/s320/r1.jpg" /></a>"Senyum indah Ramadhan sudah mulai Nampak, melambaikan tangan ingin segera menyapa hati. Tiada kata yang dapat mewakili rasa bahagia saat Ramadhan tiba, kecuali ucapan hamdalah.<br />
<br />
Sahabat yang dirahmati, terima kasih kita kepada Allah swt yang telah memberikan usia, hingga kita bertemu dengan Ramadhan bulan dimana dibukanya pintu-pintu syurga, dan ditutupnya pintu-pintu neraka. Sebagaimana sebuah hadis menyatakan,<br />
<br />
<b>“Jika masuk bulan Ramadhan, dibukalah pintu-pintu surga, ditutup pintu-pintu neraka, dan setan-setan dibelenggu.” (H.R Bukhari)</b><br />
<br />
Dibuka pintu-pintu syurga, maksudnya adalah ibadah pada bulan Ramadhan nilainya berlipat ganda bila dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. Kalau kita mengisinya secara optimal, akan terbuka lebar pintu-pintu syurga, otomatis pintu neraka pun tertutup karena peluang maksiat berkurang.<br />
<br />
Dengan demikian setan pun terbelenggu karena banyak umat yang meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadahnya dan pada akhirnya dosa-dosa berguguran dan insya Allah kita akan mendapatkan rahmat dan ampunanNya.<br />
<br />
Ibadah puasa dilakukan satu bulan sekali dalam satu tahun dan dalam melakukan ibadah puasa terdapat tatacaranya sendiri sesuai dengan contoh yang diberikan oleh Rasulullah saw, agar puasa kita tidak sia-sia.<br />
<br />
Namun sering kita menjumpai di sepanjang bulan Ramadhan perdebatan antara hal-hal yang menjadi pembatal puasa dan yang bukan menjadi pembatal puasa. Ok, mari kita bahas satu persatu apa saja yang menjadi pembatal puasa dan yang bukan pembatal puasa.<br />
<br />
Ada diantara sahabat yang berpendapat bahwa beberapa aktivitas dapat membatalkan puasa, padahal kalau kita merujuk pada keterangan-keterangan yang sahih dari nabi saw, ternyata hal tersebut tidak membatalkan puasa. Apa sajakah itu?<br />
<br />
1. Gosok Gigi<br />
Islam memerintahkan kita menjaga kebersihan, salah satunya dengan menjaga kebersihan gigi. Karena itu, menggosok gigi tetap dianjurkan walaupun sedang puasa. Rasulullah saw selalu menggosok giginya walaupun sedang puasa. Amir bin Rabi’ah r.a mengatakan,<br />
“Aku melihat Rasulullah saw menggosok gigi padahal beliau sedang puasa.” (H.R Ahmad dan Bukhari).<br />
<br />
2. Muntah dan mimpi basah<br />
Orang yang muntah dan mimpi basah, puasanya tidak batal karena itu diluar kemampuan dirinya.<br />
“Tidak batal orang yang muntah, yang mimpi hubungan seks, dan berbekam (diambil darah).” (H.R Abu Daud).<br />
Allah swt tidak membebani di luar kemampuan hambaNya sebagaimana FirmanNya.<br />
<br />
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka berdoa): "Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau hukum Kami jika Kami lupa atau Kami tersalah. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau bebankan kepada Kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau pikulkan kepada Kami apa yang tak sanggup Kami memikulnya. beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong Kami, Maka tolonglah Kami terhadap kaum yang kafir." (Q.S Al Baqarah[2]: 286)<br />
<br />
3. Mencium Istri<br />
Istri Rasulullah saw Ummu Salamah r.a. mengatakan,<br />
“Nabi saw menciumku padahal beliau sedang puasa.” (H.R. Tirmidzi)<br />
Bahkan dalam hadis lain disebutkan,<br />
Diriwayatkan dari Aisyah r.a., “Nabi saw memeluk dan mencium (istrinya) ketika sedang berpuasa, dan Nabi saw lebih mampu menahan diri dari siapapun di antara kalian.” (H.R. Bukhari).<br />
<br />
4.Diambil dara (donor darah)<br />
Diambil darah saat puasa untuk keperluan laboratorium atau sebagai donor darah, tidak membatalkan puasa kecuali jika dengan donor darah tubuh menjadi lemah (drop), dibolehkan untuk berbuka. Rasulullah saw pernah berbekam (diambil darahnya) saat puasa. Ibnu Abbas r.a menyatakan, “Nabi saw berbekam (diambil darah) ketika beliau puasa.” (H.R Bukhari)<br />
<br />
5. Mandi di siang hari<br />
Kalau cuaca sangat panas kemudian kita ingin meredakannya dengan menuangkan air ke seluruh tubuh (mandi/renang), tidak membatalkan puasa, sebagaimana dijelaskan seorang sahabat Rasulullah saw,<br />
“Aku melihat Rasulullah saw menuangkan air di kepalanya ketika puasa karena cuaca panas.” (H.R Ahmad).<br />
<br />
6. Kumur-kumur<br />
Umar r.a. berkata, suatu hari aku merasa gembira kemudian aku mencium (istriku) padahal aku sedang puasa, lalu aku mendatangi nabi saw kataku, “Hari ini saya melakukan kesalahan besar, saya mencium istri padahal sedang puasa. “Rasulullah saw bersabda, “Apa pendapatmu jika engkau berkumur-kumur dengan air, padahal engkau puasa?”Aku menjawab, “Tidak apa-apa” nabi bersabda, “Lalu mengapa?” (H.R Ahmad dan Abu Daud).<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/_vV1yLrs4H8A/TFr4B6UeTqI/AAAAAAAAAQw/01rrrBC3DYo/s1600/r3.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/_vV1yLrs4H8A/TFr4B6UeTqI/AAAAAAAAAQw/01rrrBC3DYo/s320/r3.jpg" /></a></div><b>Lalu apa yang dapat membatalkan puasa? </b><br />
<br />
Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma'af kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan Makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, Yaitu fajar. kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf[115] dalam mesjid. Itulah larangan Allah, Maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa. (Q.S Al Baqarah[2]: 187).<br />
<br />
[115] I'tikaf ialah berada dalam mesjid dengan niat mendekatkan diri kepada Allah.<br />
<br />
Yang dimaksud nyata garis putih dari garis hitam berupa fajar adalah waktu shubuh. Artinya, pada malam hari kita diperbolehkan makan, minum, berhubungan intim,dll. Namun saat subuh tiba, semuanya harus dihentikan hingga dating waktu maghrib. Artinya apabila makan, minum dan hubungan seks dilakukan siang hari, puasanya batal.<br />
<br />
Merujuk keterangan diatas, bisa disimpulkan bahwa yang membatalkan puasa adalah makan, minum, hubungan intim (seks), dan haid atau nifas.<br />
<br />
Perlu diingat, bergosip, marah-marah tanpa jelas juntrungannya, atau berdua-duaan di pojok kantin sekolah atau tempat kerja dalam hadis di atas memang tidak masuk dalam kategori perbuatan yang membatalkan puasa.<br />
<br />
Tapi ingat, melakukan perbuatan-perbuatan itu dapat mengurangi nilai puasa yang kita lakukan. Harusnya puasa kita mendapatkan pahala 100% tapi karena sering bergosip, nilai pahalanya Cuma 70%, 50%, 10% atau bahkan bisa jadi minus.<br />
<br />
Itupun jika puasa kita ditrima dan bernilai..mengingat itu hanya Alloh SWT yang tahu...jadi jangan berani-berani berandai-andai,,apalagi berkeyakinan "dapat 50% juga gpp!"..jangan-jangan iman jadi terpuruk dan nilai 0 puasa dan dosa yang didapatkan..<br />
<br />
So, Ramadhan didepan menanti, mari kita siapkan tempat yang terindah baginya dengan amal-amal kita dan hati yang bersih untuk menggapai keagungannya. Wallahu a’lam bishawab.<br />
Semoga bermanfaat.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02377193684392948001noreply@blogger.com1