This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Showing posts with label muhasabah. Show all posts
Showing posts with label muhasabah. Show all posts

Wednesday, October 10, 2012

Sikap Yang Islami Menghadapi Hari Ulang Tahun


Ada hari yang dirasa spesial bagi kebanyakan orang. Hari yang mengajak untuk melempar jauh ingatan ke belakang, ketika saat ia dilahirkan ke muka bumi, atau ketika masih dalam buaian dan saat-saat masih bermain dengan ceria menikmati masa kecil. Ketika hari itu datang, manusia pun kembali mengangkat jemarinya, untuk menghitung kembali tahun-tahun yang telah dilaluinya di dunia. Ya, hari itu disebut dengan hari ulang tahun. Nah sekarang, pertanyaan yang hendak kita cari tahu jawabannya adalah: bagaimana sikap yang Islami menghadapi hari ulang tahun? Jika hari ulang tahun dihadapi dengan melakukan perayaan, baik berupa acara pesta, atau makan besar, atau syukuran, dan semacamnya maka kita bagi dalam dua kemungkinan. Kemungkinan pertama, perayaan tersebut dimaksudkan dalam rangka ibadah. Misalnya dimaksudkan sebagai ritualisasi rasa syukur, atau misalnya dengan acara tertentu yang di dalam ada doa-doa atau bacaan dzikir-dzikir tertentu. Atau juga dengan ritual seperti mandi kembang 7 rupa ataupun mandi dengan air biasa namun dengan keyakinan hal tersebut sebagai pembersih dosa-dosa yang telah lalu. Jika demikian maka perayaan ini masuk dalam pembicaraan masalah bid’ah. Karena syukur, doa, dzikir, istighfar (pembersihan dosa), adalah bentuk-bentuk ibadah dan ibadah tidak boleh dibuat-buat sendiri bentuk ritualnya karena merupakan hak paten Allah dan Rasul-Nya. Sehingga kemungkinan pertama ini merupakan bentuk yang dilarang dalam agama, karena Rasul kita Shallallahu’alaihi Wa sallam bersabda, مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ “Orang yang melakukan ritual amal ibadah yang bukan berasal dari kami, maka amalnya tersebut tertolak” [HR. Bukhari-Muslim] Perlu diketahui juga, bahwa orang yang membuat-buat ritual ibadah baru, bukan hanya tertolak amalannya, namun ia juga mendapat dosa, karena perbuatan tersebut dicela oleh Allah. Sebagaimana hadits, أَنَا فَرَطُكُمْ عَلَى الْحَوْضِ ، لَيُرْفَعَنَّ إِلَىَّ رِجَالٌ مِنْكُمْ حَتَّى إِذَا أَهْوَيْتُ لأُنَاوِلَهُمُ اخْتُلِجُوا دُونِى فَأَقُولُ أَىْ رَبِّ أَصْحَابِى . يَقُولُ لاَ تَدْرِى مَا أَحْدَثُوا بَعْدَكَ “Aku akan mendahului kalian di al haudh (telaga). Dinampakkan di hadapanku beberapa orang di antara kalian. Ketika aku akan mengambilkan (minuman) untuk mereka dari al haudh, mereka dijauhkan dariku. Aku lantas berkata, ‘Wahai Rabbku, ini adalah umatku.’ Lalu Allah berfirman, ‘Engkau sebenarnya tidak mengetahui bid’ah yang mereka buat sesudahmu.’ “ (HR. Bukhari no. 7049) Kemungkinan kedua, perayaan ulang tahun ini dimaksudkan tidak dalam rangka ibadah, melainkan hanya tradisi, kebiasaan, adat atau mungkin sekedar have fun. Bila demikian, sebelumnya perlu diketahui bahwa dalam Islam, hari yang dirayakan secara berulang disebut Ied, misalnya Iedul Fitri, Iedul Adha, juga hari Jumat merupakan hari Ied dalam Islam. Dan perlu diketahui juga bahwa setiap kaum memiliki Ied masing-masing. Maka Islam pun memiliki Ied sendiri. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, إن لكل قوم عيدا وهذا عيدنا “Setiap kaum memiliki Ied, dan hari ini (Iedul Fitri) adalah Ied kita (kaum Muslimin)” [HR. Bukhari-Muslim] Kemudian, Ied milik kaum muslimin telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya hanya ada 3 saja, yaitu Iedul Fitri, Iedul Adha, juga hari Jumat. Nah, jika kita mengadakan hari perayaan tahunan yang tidak termasuk dalam 3 macam tersebut, maka Ied milik kaum manakah yang kita rayakan tersebut? Yang pasti bukan milik kaum muslimin. Padahal Rasulullah Shallallahu’alaihi Wa sallam bersabda, من تشبه بقوم فهو منهم “Orang yang meniru suatu kaum, ia seolah adalah bagian dari kaum tersebut” [HR. Abu Dawud, disahihkan oleh Ibnu Hibban] Maka orang yang merayakan Ied yang selain Ied milik kaum Muslimin seolah ia bukan bagian dari kaum Muslimin. Namun hadits ini tentunya bukan berarti orang yang berbuat demikian pasti keluar dari statusnya sebagai Muslim, namun minimal mengurangi kadar keislaman pada dirinya. Karena seorang Muslim yang sejati, tentu ia akan menjauhi hal tersebut. Bahkan Allah Ta’ala menyebutkan ciri hamba Allah yang sejati (Ibaadurrahman) salah satunya, والذين لا يشهدون الزور وإذا مروا باللغو مروا كراما “Yaitu orang yang tidak ikut menyaksikan Az Zuur dan bila melewatinya ia berjalan dengan wibawa” [QS. Al Furqan: 72] Rabi’ bin Anas dan Mujahid menafsirkan Az Zuur pada ayat di atas adalah perayaan milik kaum musyrikin. Sedangkan Ikrimah menafsirkan Az Zuur dengan permainan-permainan yang dilakukan adakan di masa Jahiliyah. Jika ada yang berkata “Ada masalah apa dengan perayaan kaum musyrikin? Toh tidak berbahaya jika kita mengikutinya”. Jawabnya, seorang muslim yang yakin bahwa hanya Allah lah sesembahan yang berhak disembah, sepatutnya ia membenci setiap penyembahan kepada selain Allah dan penganutnya. Salah satu yang wajib dibenci adalah kebiasaan dan tradisi mereka, ini tercakup dalam ayat, لَا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ “Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya” [QS. Al Mujadalah: 22] Kemudian Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin -rahimahllah- menjelaskan : “Panjang umur bagi seseorang tidak selalu berbuah baik, kecuali kalau dihabiskan dalam menggapai keridhaan Allah dan ketaatanNya. Sebaik-baik orang adalah orang yang panjang umurnya dan baik amalannya. Sementara orang yang paling buruk adalah manusia yang panjang umurnya dan buruk amalannya. Karena itulah, sebagian ulama tidak menyukai do’a agar dikaruniakan umur panjang secara mutlak. Mereka kurang setuju dengan ungkapan : “Semoga Allah memanjangkan umurmu” kecuali dengan keterangan “Dalam ketaatanNya” atau “Dalam kebaikan” atau kalimat yang serupa. Alasannya umur panjang kadang kala tidak baik bagi yang bersangkutan, karena umur yang panjang jika disertai dengan amalan yang buruk -semoga Allah menjauhkan kita darinya- hanya akan membawa keburukan baginya, serta menambah siksaan dan malapetaka” [Dinukil dari terjemah Fatawa Manarul Islam 1/43, di almanhaj.or.id] Jika demikian, sikap yang Islami dalam menghadapi hari ulang tahun adalah: tidak mengadakan perayaan khusus, biasa-biasa saja dan berwibawa dalam menghindari perayaan semacam itu. Mensyukuri nikmat Allah berupa kesehatan, kehidupan, usia yang panjang, sepatutnya dilakukan setiap saat bukan setiap tahun. Dan tidak perlu dilakukan dengan ritual atau acara khusus, Allah Maha Mengetahui yang nampak dan yang tersembunyi di dalam dada. Demikian juga refleksi diri, mengoreksi apa yang kurang dan apa yang perlu ditingkatkan dari diri kita selayaknya menjadi renungan harian setiap muslim, bukan renungan tahunan. Wallahu’alam. Sumber: http://www.almanhaj.or.id/content/1584/slash/0 dan http://www.saaid.net/Doat/alarbi/6.htm Penulis: Yulian Purnama Artikel www.muslim.or.id Dari artikel Sikap Yang Islami Menghadapi Hari Ulang Tahun — Muslim.Or.Id by null

Monday, March 26, 2012

Tanyakan pada diri anda..??














terkadang hati ini bimbang dengan kehidupan yang kita jalani.
terkadang hati ini tak tentu arah karena frekuensi iman yang selalu berganti.
dan terkadang kita merasa jauh dari Sang Pencipta karena maksiat yang sering dilakukan.

setelah kau mengetahui bahwa apa yang terjadi pada dirimu disaat - saat merasakan hal yang seperti itu,, apa yang akan kau lakukan??... apa kau hanya berdiam diri, menyendiri,, dan tak melakukan sedikit tindakan apapun untuk bangkit dari keterpurukan imanmu??..

apa jangan - jangan kau merasa terbiasa dengan kefuturan imanmu??

disaat inilah kita butuh berfikir dari mana kita hadir didunia,, unutk apa kita hidup,, dan setelah kehidupan kita selesai apakah semua berakhir begitu saja??..
tentu TIDAK.
Alloh berfirman :
"Tidakkah mereka menyangka bahawa mereka akan dibangkitkan (hidup semula sesudah mati)?"(Al-Mutaffifeen:4)

apa kau hendak berlari ke tempat yang tidak akan diketahui oleh siapapun setelah datangnya hari yang sangat berat karena semua perbuatan yang kita lakukkan akan dipertanggung jawabkan??
Alloh berfirman:
"(Maka) pada hari itu, berkatalah manusia (yang ingkarkan hari kiamat): “Ke manakah hendak melarikan diri?"(Al-Qiamat:10)

sesungguhnya Alloh Maha Mengetahui apapun yang tersembunyi maupun yang tidak tersembunyi. inilah nasehat bagi kita agar selalu untuk mawas diri dan memikirkan matang - matang tindakan yang akan kita lakukan sebelum kita melakukannya agar kita tidak menyesal dan tidak termasuk orang - orang yang rugi.
Alloh berfirman:
"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat-menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran” (QS.Al-‘Ashr:1-3)."

semoga bermanfaat untuk para pembaca blog muslimfriendship. nasehat ini ditunjukkan khususnya untuk penulis dan semoga bermanfaat juga bagi para pembaca jika ada khilaf dan salahnya penulis mohon maaf.
@_aby

Sunday, March 25, 2012

wahai jiwa yang lemah...

indah hati saat kita bisa melihat segala sesuatu dengan hati yang bersih..
indah mata saat kita bisa menahan pandangan dari sesuatu yang tidak di ridho-Nya.
indah telinga saat kita tidak mendengar sesuatu ucapan yang bisa mendatangkan murka - Nya.
indah lisan saat kita bisa menahan dari mengucapkan sesuatu hal yang bisa menyakiti orang lain dan mendatangkan murka - Nya.

kesejukkan hati disaat kita bisa merasakan manisnya iman dan bergetar hati kita saat mendengar lantunan ayat Suci Al Qur'an.
kesejukkan mata disaat kita mampu bisa melihat orang yang disekitar kita bahagia karena kita bisa membuat mereka selalu bahagia disamping kita.

wahai jiwa yang lemah... bangkitkan semangatmu untuk selalu memperkuat jiwamu dengan menambahkan iman didalam hatimu dengan berbagai cara yang telah diberikan jalan sesuai jalan Rasululloh saw yang telah diajarkan kepada umatnya. jangan kau ambil jalan kebid'ahan dalam berupaya menambah keimanan karena itu bukan jalan yang diajarkan rasulmu walaupun kau akan merasa berpahala dalam melakukannya.

ibarat komputer jiwa adalah sistem operasi yang butuh maintance. kau membutuhkan anti virus untuk sistem operasimu agar tidak mudah terserang virus yang bisa merusak sistem kerja dari sistem operasimu. kau butuh firewall untuk menahan serangan dari para hacker ataupun cracker. kau butuh charger agar daya yang tersimpan pada komputermu tetap stabil dan bertambah jika daya mulai menurun.

jadikan iman sebagai anti virus didalam jiwamu agar jiwa ini memiliki perisai dari hal -hal yang bisa membuat lemah jiwamu untuk mendekatkan diri kepada - Nya.
jadikan mencari ilmu sebagai firewall sebagai perisai didalam dirimu agar engkau tidak mudah dipermainkan hawa nafsu dari syaiton yang bisa merusak akhlakmu dan agar tidak mudah percaya dengan perkataan orang yang tidak berilmu dan tidak bertanggung jawab atas perkataan mereka sehingga kau mudah saja terombang ambing dengan perkataan mereka dan mudah dipermainkan oleh mereka.
jadikan teman - teman yang sholeh itu sebagai charger bagi imanmu karena dengan berteman dengan mereka imanmu akan senantiasa terjaga.

tulisan ini ditunjukkan untuk diri pribadi penulis. semoga bisa bermanfaat untuk orang lain yang membaca. sama - sama belajar. sharing and sharing again. semoga bermanfaat.sampaikan walau satu ayat. mohon maaf atas segala kesalahannya. sesungguhnya kebenaran datangnya hanya dari ALloh swt. salam ukhuwah islamiyah.

Saturday, March 24, 2012

Mari bermuhasabah


Saat kita mulai resah dengan keadaan yang ada....

saat kita disibukkan dunia...

saat dunia seperti tak memihak kepada kita...

kemana kau harus berlari??

kepada siapa kau harus mengadu??

kita mengakui bahwa kita memiliki Robb yang menciptakan kita...

kita mengakui bahwa semua alam ini ada yang menciptakannya...

namun apakah kita sering menyadari bahwa kita sering lalai dengan gemerlap dunia yang penuh dengan keindahan fatamorgana.

beruntunglah bagi orang - orang yang selalu meyadari semua itu, karena dengan menyadari hakekat kehidupan di dunia hanya sebuah keindahan fatamorgana maka kita akan selalu bermuhasabah untuk menjadi pribadi yang memiliki kualitas yang tinggi.

beruntunglah bagi orang - orang yang bisa menyadari kesalahannya dan kembali ke jalan Nya.

banyak orang yang melakukan kesalahan namun mereka beranggapan bahwa mereka diatas kebenaran.

dan banyak pula orang - orang melakukan kesalahan dan merekapun menyadari bahwa apa yang mereka lakukan itu salah namun mereka terus membanggakan diri dengan apa - apa yang telah mereka perbuat. na'udzubillah.

maka dimanakah posisi kita sekarang??

bagaimana dengan diri kita sekarang??

apakah kita merasa sudah menjadi manusia yang soleh dan solehah??

apakah kita sudah merasa cukup dengan keadaan kita sekarang??

TIDAK!!!

bercerminlah wahai hamba Alloh..

lihatlah diri kita yang lemah...

lihatlah apakah yang kita miliki akan kekal nan abadi??..

dan apa kita merasa bangga dengan apa yang kita miliki sekarang??

semua hanyalah fana,,, Alloh kapan saja bisa mengambil apapun yang ada pada diri kita...

marilah kita bersama - sama saling mengingatkan wahai hamba Alloh.. kita saling membutuhkan untuk saling menasehati.

menasehati dalam menetapi kesabaran dan kebenaran.

marilah saling berta'awun untuk meraih satu tujuan yang sama di dalam agama yang yang penuh rahmat dan keindahan yaitu ISLAM.

marilah kita bermuhasabah bersama - sama.

Imam Turmudzi meriwayatkan ungkapan Umar bin Khattab: Hasibu anfusakum qobla an tuhasabu. “Hisablah (evaluasilah) diri kalian sebelum kalian dihisab dan berhiaslah (bersiaplah) kalian untuk hari aradh akbar (Yaumul Hisab).





astaghfirrullohal'adzim.

saya hanya diri yang lemah. goresan tulisan ini semoga bisa bermanfaat. aamiin

yang menulis tidak lebih baik dari yang membaca.

mohon maaf atas segala kekurangannya.

semoga kita bisa terus bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

aamiin Ya Robbal'alamiin.

jika ada benarnya dari Alloh swt dan jika ada salahnya dari diri sendiri.

Salam Ukhuwah Islamiyah.

muhasabah waktu

Jauh aku berjalan pulang dari mengerjakan tugas kuliahku, terdengar naungan adzan ashar memanggilku. saat ku mulai melangkahkan langkahku beranjak pergi seusai dari masjid ku melihat seorang anak balita sedang asiknya memainkan keranjang burung yang berukuran kecil miliknya. coba jika kita perhatikan dan kita mencoba flash back pada kehidupan kita mungkin dulunya kita seperti anak balita tadi yang lugu, lucu, dan belum mengerti apa - apa akan arti kehidupan. yang dipikirkan adalah kesenangan, dan bermain. seperti itulah kita dulu, namun jika kita lihat dari kehidupan sekarang yang sedang kita jalani maka apakah kita berfikir bahwa kita sudah masuk usia baligh dan kita sudah tak seperti anak kecil lagi. itu tandanya bahwa semua perbuatan baik ataupun buruk maka kita sendiri yang akan menanggungnya, celaka atau bahagia, sedih ataupun senang nantinya. namun yang kita resahkan dan yang kita sesalkan adalah betapa ruginya kita jika sampai saat ini hati kita masih belum terbuka dan selalu menolak akan datangnya hidayah yang menghampiri kita. kita akan berfikir untuk apa dan bagaimana dengan umur kita yang digunakan selama ini. Alloh berfirman:
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat-menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran” (QS. Al-‘Ashr:1-3).
Wal ’Ashri (demi masa). Ayat ini dimulai dengan sumpah Allah Swt dengan menyebut masa. Itu artinya, Allah memberikan peringatan kepada kita agar betul-betul, berhati-hati, menghadapi waktu ini. Bila kita tidak berhati-hati menghadapinya, waktu akan mencelakai kita. Bila kita berhati-hati menghadapinya, waktu akan menyelamatkan kita, tergantung bagaimana kita memamfaatkannya waktu.
Innal Insana (sesungguhnya manusia). Kalimat ini meliputi jenis manusia, baik manusia yang hidup 2000 tahu yang lalu maupun 2000 tahun yang akan datang; manusia yang hidup sekarang dipenjuru dunia. Semua manusia hakikatnya ciptaan Allah, diberi akal, diberi kalbu, diberi perasaan, dan diberi nikmat sehat.
Lafii husrin (benar-benar dalam kerugian). “Lam” di sini artinya “sungguh”. “Fii”= didalam. “Husrin” artinya kerugian atau tenggelam dalam kerugian.

Walaupun harta yang melimpah, ilmu pengetahuan yang luas, ataupun sebaliknya tetap terancam dengan kerugian, bila tidak mampu menjalankan aturan Allah yang diturunkan dalam Al-Qur’an dalam mendapatkan dan menggunakan harta itu.

Dalam sebuah haditsnya, Rasulullah Saw menyebutkan ada tiga golongan manusia yang dipandang hebat oleh manusia, tapi masuk neraka.

Pertama, orang yang gagah, disebut pahlawan, pandai memainkan senjata, ahli berperang, tapi masuk neraka.

Kedua, orang yang suka menimbah ilmu, orang alim (orang berilmu), sangat pandai, tapi ia juga masuk neraka.

Ketiga, orang yang melimpah hartanya, orang dermawan, suka menolong, dan sering memberi sumbangan kepada manusia yang kekurangan, tapi ia pun masuk neraka.

Apa penyebabnya? Tiada lain karena perbuatan amal baiknya tidak mengharapkan keridaan Allah dan tidak ada keikhlasan sedikit pun, melainkan mengharapkan pujian dan sanjungan dari manusia. Inilah yang difirmankan Allah dalam QS. Ali Imron:91.

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati sedang mereka tetap dalam kekafirannya, maka tidaklah akan diterima dari seseorang di antara mereka emas sepenuh bumi, walaupun dia menebus diri dengan emas (yang sebanyak) itu. bagi mereka itulah siksa yang pedih dan sekali-kali mereka tidak memperoleh penolong.”

Kalau begitu, apa yang paling berharga pada diri setiap manusia? Tiada lain hanyalah iman yang ikhlas dan mengerjakan amal saleh.

Surat Al’-Ashr diakhir dengan ayat: “ Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat-menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran.”

Inilah jalan untuk menghindari kerugian dalam hidup di dunia dan di akhirat: iman, amal saleh atau perbuatan baik, dan saling menasihati atau saling mengingatkan dalam hal menaanti kebenaran dan berlaku sabar. Wallahu a’lam.
jika ada kesalahan dalam penulisan maupun isi penulis mohon maaf, ada salahnya dari diri sendiri dan kebenaran datangnya hanya dari Alloh swt.
sama - sama belajar. sharing and sharing again. sampaikan walau satu ayat.

Penjelasan Q.S. Al Ashr dari :K.H. Saiful Islam Mubarok, Lc., M.Ag
@_aby